SuaraBali.id - Mahasiswa dari berbagai daerah kembali bergejolak. Setelah berhembusnya isu perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan Pemilu 2024.
Hari senin tanggal 11 April 2022 diagendakan menjadi aksi serentak mahasiswa di seluruh Indonesia. Poster aksi dari berbagai organisasi internal maupun eksternal kampus sudah mulai menyebar di media sosial hari ini, Minggu (10/4/22).
Di Nusa Tenggara Barat, untuk sementara ini ada dua tempat yang akan menjadi titik aksi. Pertama di Kota Mataram dan kedua di Kabupaten Dompu.
Aksi di Kabupaten Dompu diikuti oleh tujuh organisasi kepemudaan dengan menyebut aliansinya sebagai Aliansi Anti Penindasan, Dompu Menggugat. Adapun tujuh organisasi tersebut diantaranya ada GMNI, HMI, IMM, PMII, SMI, BMI dan Himmah.
Ada empat poin tuntutan yang dibawa peserta aksi Dompu Menggugat ini.
Pertama, menolak penundaan pemilu yang inkonstitusional. Kedua, Menolak kenaikan harga BBM dan minyak goreng. Ketiga, evaluasi fungsi pengawasan DPR RI. Dan, keempat, menuntut harga gabah yang anjlok di Dompu.
Sedangkan di Mataram, aksi yang akan dilaksanakan hari senin besok akan dilakukan oleh aliansi yang dinamakan GERAM atau Gerakan Rakyat dan Mahasiswa NTB. Adapun organiasi yang berada dibawah Geram ialah BEM masing-masing fakultas di Unram, KPR, SMI dan FMN.
Dalam aksinya besok, GERAM membawa 15 tuntutan yang mayoritas isinya ialah tuntutan di tingkat wilayah NTB. Salah satu tuntutannya skala nasional dilihat dari Pamflet adalah penolakan untuk pelaksanaan G20 di Bali.
"Kita akan ke Gubernuran, karena ada info DPR kosong hingga hari Rabu," Kata Erik, salah satu anggota dari Aliansi, Minggu (10/4/22).
Selain itu beredar kabar juga bahwa BEM Universitas Mataram tidak ikut dalam aksi besok. Sehingga BEM di tingkat fakultas bergerak tidak di bawah BEM universitas.
Ceril, Ketua UKMF, mengatakan hal tersebut terjadi karena BEM Fakultas merasa tidak didengar aspirasinya.
"Karena BEMU hanya membawa kue dari nasional. Padahal kita di tingkat fakultas juga punya kajian," katanya.
Yudistira, Ketu BEM Unram, saat dihubungi mengatakan bahwa sebelumnya BEM Unram telah melakukan aksi lebih dulu di hari jumat tanggal 8 April 2022 bersama aliansinya di gendung DPRD provinsi NTB.
"BEM Unram, BEM Se-Kota Mataram, Lotim, Sumbawa, ormas, okp, BEM FEB dan UKM Univ. Mataram, dan lembaga lainnya yang tergabung dalam aliansi kami yaitu Rakyat NTB Menggugat. Kami sudah turun tanggal 8 april kemarin dan semua tuntutan kami sudah diterima oleh DPRD Provinsi NTB yang diwakili oleh Wakil 1 DPRD Provinsi NTB," ungkap Yudistira.
Terkait aksi serentak besok di Kota Mataram, Yudis tidak memastikan apakah ikut atau tidaknya BEM Unram.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali