SuaraBali.id - Ketua Pengelola Desa Wisata Desa Munggu yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Warisan Pusaka Desa Munggu, Kabupaten Badung, I Putu Suada, Rabu (6/4/2022) di Munggu, Badung, Bali mengatakan bahwa Rusia mendominasi jumlah wisatawan yang tinggal di Munggu.
Namun sejak konflik antar negara Rusia-Ukraina terjadi tentu berdampak.
"Apalagi melihat konflik yang terjadi di Rusia sementara ini mereka masih stay di Munggu," ujarnya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Kendati demikian Desa Wisata Munggu tidak tinggal diam dengan menggencarkan promosi. Salah satunya promosi paket wisata dimiliki saat ini.
Selain itu, pihaknya akan mencoba membuat event-event bersifat tahunan melihat kondisi masih recovery.
Hngga saat ini, seperti diketahui bahwa kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman belum dirasa signifikan. Meskipun penerbangan internasional ke Bali sudah dibuka dengan sejumlah kebijakan yang dilonggarkan.
"Belum ada peningkatan signifikan tetapi, memang beberapa tempat menginap di Desa Munggu sudah mulai ada turis-turis baru, tetapi secara menyeluruh belum kelihatan jumlah maupun peningkatanya," katanya.
Jika dilihat sampai saat ini, turis yang datang masih memilih yang di "Green SUN" (Sanur, Ubud, Nusa Dua) yang dipromosikan Pemerintah Provinsi Bali. Bahkan itupun masih dalam masa kunjungan yang singkat.
Sedangkan wisatawan yang tinggal di Munggu biasanya memilih masa tinggal yang lama. Sementara kunjungan wisman saat ini masih bersifat Green SUN tersebut.
"Sebab kalau kita berbicara tentang Munggu kebanyakan tamu menginap itu adalah tamu bisnis dengan tipenya itu Long Stay," jelasnya.
Ia pun menilai saat ini adalah proses recovery dan perlu untuk menunjukkan keunikan-keunikan yang dimiliki sehingga nantinya wisatawan bisa berkunjung.
"Paket wisata tersebut telah kita buat kerja sama dengan 2 travel agent. Paket wisata itu kami kemas unik seperti jalan-jalan desa, mampir di sanggar untuk belajar menari atau tabuh, masak bersama, ini yang unik kita kemas dari kearifan lokal yang kita miliki," paparnya.
Sementara saat ini pihaknya masih menyasar wisatawan domestik, tetapi untuk turis yang punya masa tinggal lama tetap menyasar wisatawan asing atau mancanegara.
Tag
Berita Terkait
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Serangan Ukraina Tunda Perdamaian, Harga Minyak Dunia Menguat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran