Eliza Gusmeri
Sabtu, 26 Maret 2022 | 10:18 WIB
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar, Eviera Paramita Sandi dengan materi "Literasi Media dan Kerja Jurnalistik" (foto:suara.com/ist)

"Tetapi lebih dari itu, kini mesti semakin banyak lagi individu khususnya perempuan yang bisa melakukan periksa fakta dan menyebarkan artikel periksa fakta tersebut seluas-luasnya melalui berbagai media", tegasnya.

Atas dasar ini, dalam pelatihan tersebut, Dedy lebih banyak menekan pada sisi praktik periksa fakta. Mulai dari menggunakan mesin pencari guna memeriksa kebenaran dari hoaks dalam bentuk narasi, kemudian memeriksa keaslian gambar, menemukan keaslian video dan mencari titik lokasi yang tepat.

"Selain itu dibahas juga modus para pembuat hoaks yang menyebarkan hoaksnya melalui suntingan aplikasi percakapan, kemudian menyunting karya jurnalistik dari media mainstream dengan menyebarkan tangkapan layarnya dan juga situs web anonim atau tidak kredibel yang dimanfaatkan sebagai medium penyebaran hoaks," ujarnya.

Relawan MAFINDO Bali, Indra menerangkan bahwa siap melibatkan para peserta pelatihan "Perempuan Tangkal Hoaks" ini dengan kegiatan-kegiatan MAFINDO lainnya. Ini dimaksudkan untuk menjaga semangat peningkatan literasi dan lawan hoaks dari para perempuan di Bali.

"Kami akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan banyak organiasi maupun stakeholder untuk meningkatkan nilai literasi dari masyarakat Bali dan meminimalisir sebaran hoaks di Bali," ujar Indra.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa kontak Program Officer MEDIA-MAFINDO, Dedy Helsyanto: 081282077262

Load More