Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 24 Maret 2022 | 07:00 WIB
Ilustrasi kanker ovarium [Foto: Antara]

SuaraBali.id - Selama ini banyak penyakit yang tersembunyi dan tiba-tiba sudah semakin parah. Penyakit-penyakit ini awalnya tak menimbulkan gejala atau bahkan menjadi tidak diperhatikan. 

Salah satunya adalah kanker ovarium. Penyakit ini sering menjadi 'pembunuh dalam diam'. Pengidap penyakit ini bahkan tak sadar kalau mereka sudah berada di stadium lanjut karena kurangnya gejala.

Ketika seorang wanita didiagnosis kanker ovarium stadium 1, ia memiliki peluang 90% untuk bertahan hidup hingga lima tahun atau lebih.

Namun demikian, tanda-tanda kanker ovarium tampak samar, ada beberapa gejala yang cukup terlihat dan sangat penting untuk diketahui, lapor The Sun.

Dilansir Herstory, konsultan ahli bedah onkologi ginekologi di The Royal Marsden, Inggris, John Butler, menjelaskan empat gejala paling umum dari kanker ovarium, yakni:

  •     Perut bengkak atau kembung
  •     Nyeri panggul atau perut
  •     Nafsu makan berkurang atau merasa kenyang lebih cepat
  •     Kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering
  •     Pendarahan vagina tak normal
  •     Kehilangan berat badan tanpa berusaha

Butler mengatakan gejala tersebut memang umum dan biasanya tak selalu menandakan adanya masalah. Namun, jika bertahan selama beberapa minggu atau kondisinya meningkat, maka penting untuk memeriksakan diri.

PMS atau kanker ovarium?

Selama ini sulit untuk membedakan antara keduanya karena gejalanya sangat mirip.

"PMS ditandai dengan gejala fisik dan psikologis yang terjadi sebelum menstruasi, kemudian sembuh. Gejala kanker ovarium tak berhubungan dengan siklus menstruasi dan biasanya semakin memburuk seiring berjalannya waktu," imbuhnya.

Apabila gejalanya muncul dan hilang bersamaan dengan periode menstruasi, kemungkinan itu bukan tanda kanker ovarium.

Kapan harus ke dokter?

Sangat penting untuk menyadari dan memahami tubuh kita sendiri sehingga kita dapat melihat setiap perubahan yang terjadi.

Butler mengatakan jika mengalami gejala parah, maka segera periksakan diri.

“Untuk gejala yang lebih halus, ada baiknya memeriksakan diri jika belum sembuh dalam enam minggu," tandasnya.

Load More