Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi | Yasinta Rahmawati
Rabu, 23 Maret 2022 | 08:00 WIB
Ilustrasi nakes Eropa. (Getty Images)

SuaraBali.id - Badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali memperingatkan kemungkinan adanya berbagai jenis rekombinan virus corona yang bisa merebak. Hal ini dinyatakan pekan lalu terkait adanya  virus rekombinan baru kombinasi strain Omicron BA.1 dan BA.2.

WHO mencuit pada Sabtu (19/3/2022), rekombinan Delta AY.4 dan Omicron BA.1, menurut Times of India.

"Rekombinan diprediksi karena #SARSCoV2 tersebar luas di antara manusia dan banyak spesies hewan sekarang. Pengujian, pengawasan, pengurutan dan berbagi data penting untuk melacak kondisi pandemi dan mengambil tindakan dini ketika varian baru muncul," jelas Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan.

Apa itu virus rekombinan?

"Kombinasi varian virus corona Omicron dan Delta dikenal sebagai rekombinan," kata Ahli Epidemiologi Penyakit Menular dan Pimpinan Teknis Covid-19 WHO, Marian Van Kherkhove.

Berdasarkan laporan penelitian, virus rekombinan memiliki protein lonjakan dan struktural dari BA.1 dan bagian genom yang tersisa dari Delta.

Virus rekombinan memiliki komposisi genetik dari kedua strain asli.

Penyebab virus rekombinan

Rekombinan terjadi ketika setidaknya dua genom virus menginfeksi sel inang yang sama dan bertukar segmen genetik. Rekombinasi biasanya terjadi pada varian dari jenis virus yang sama.

Ada berbagai jenis rekombinasi pada virus, rekombinasi homolog, rekombinasi non-homolog, dan pengocokan atau reassortment.

Load More