SuaraBali.id - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Kamdani meyakini keberhasilan transisi masa pandemi COVID-19 ke masa endemi akan mengakselerasi pemulihan perekonomian domestik.
Akselerasi perekonomian itu terjadi karena pada masa transisi masyarakat sudah mulai bersiap untuk hidup berdampingan dengan COVID-19, sehingga roda kegiatan perekonomian dapat terus bergerak.
“Akselerasi perekonomian di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan dapat dicapai melalui keberhasilan transisi pandemi ke endemi,” kata Shinta melalui keterangan tertulis DBS dari DBS Asian Insights Conference 2022 di Jakarta, Senin 21 Maret 2022.
Shinta menjelaskan pandemi COVID-19 selama ini telah memicu pembatasan mobilitas masyarakat sehingga terjadi penurunan perekonomian domestik. Namun saat ini, indikator perekonomian sudah mulai bergerak pulih, seperti industri manufaktur yang mulai meningkat dan ekspansif.
“Setiap industri akan mengalami pemulihan dengan kecepatan yang berbeda-beda, tetapi akan ada perubahan sedikit demi sedikit dan berangsur pulih,” ujarnya.
Namun, menurut dia, terdapat juga sejumlah industri yang sangat terpukul, bahkan hingga gulung tikar, karena pandemi COVID-19, yakni sejumlah pelaku industri dari sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Padahal UMKM merupakan jantung perekonomian karena sebanyak 95 persen dari pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM,
Maka itu, Kadin dan pemerintah terus memprioritaskan pemulihan UMKM untuk menopang akselerasi pemulihan ekonomi.
“Saat ini, pemerintah bersama Kadin berfokus pada pengembangan UMKM agar dapat berekspansi menjadi lebih kompetitif di pasar global dengan menggunakan pendekatan terintegrasi dengan menitikberatkan pada kemitraan dengan UMKM,” ujarnya.
Shinta berharap relaksasi ketentuan investasi dalam Undang-Undang Cipta Kerja dapat mempercepat pemulihan perekonomian domestik, terutama untuk industri UMKM.
Baca Juga: Ziarah Kubur Jelang Ramadan di Tengah Pandemi Covid 19
“Karena kebijakan ini dapat menarik investor ke Indonesia yang nantinya akan membuka peluang yang lebih besar bagi pelaku ekonomi untuk mengakselerasi bisnisnya, dan membantu menggairahkan perekonomian nasional,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan saat ini sudah terdapat peningkatan aktivitas konsumsi dan ritel yang sejalan dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.
Hal Ini ditandai pula oleh meningkatnya indeks keyakinan konsumen Indonesia yang berada di atas angka optimistis, dan selama enam bulan berturut-turut, pencapaian Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia tercatat di atas 50 atau berada di level ekspansif.
“Dengan meningkatnya angka pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2021, target pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 pun ikut meningkat menjadi 5,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan angka inflasi nasional diharapkan masih tetap terkendali pada tahun ini,” kata Suhasil. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Siapa Saja 12 Tersangka Perusak Gedung DPRD NTB?
-
Bukan Hanya Bantuan Logistik, Intip Program BRI Pulihkan Psikologis Korban Banjir di Sumatra
-
7 Jajanan Khas Bali Paling Dicari Wajib Jadi Oleh-Oleh
-
Liburan ke Bali Makin Irit? Cek Harga Sewa Honda Brio di Sini
-
Sarapan di Atas Air: Intip 5 Tempat Instagramable Floating Breakfast di Bali Mulai Rp 200 Ribuan