SuaraBali.id - Polresta Denpasar menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan stakeholder terkait di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali guna menyamakan persepsi terkait pengamanan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944, yang jatuh pada 3 Maret 2022.
Rakor ini berlangsung di Mapolresta Denpasar, pada Jumat 25 Februari 2022 dipimpin Wakapolresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana.
Adapun dalam rapat tersebut juga dihadiri oleh Wakil Wali kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, Unsur TNI, Dinas Kesehatan Denpasar dan Badung, Majelis Adat, Kementrian Agama Kota Denpasar dan Badung, bersama instansi terkait lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, AKBP Jiartana menekankan agar pihaknya bersama sama ikut menjaga toleransi. Karena selain Nyepi juga ada perayaan Hari Raya Isra Mi'raj yang jatuh pada 28 Febuari mendatang.
"Saya tidak panjang lebar membicarakan soal ini karena kita sudah punya pengalaman yang sangat baik. Saya tahu soal toleransi itu sudah dijalankan sampai di banjar-banjar membicarakan itu," ungkapnya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.
Terkait rangkaian pengamanan Nyepi, ia meminta agar bisa dipatuhi, dijaga, dan laksanakan sesuai keputusan yang disepakati bersama. Menurutnya, semua aturan yang keluarkan mengacu kepada kebijakan pemerintah pusat.
"Terkait pengamanan rangkaian Hari Raya Nyepi ini semua sudah tahu. Kita sudah berulangkali melaksanakan rakor, dari tingkat yang tertinggi hingga tingkat Desa. Jalani itu dengan baik," tegas AKBP Wayan Jiartana.
Senada disampaikan Kabag Ops Polresta Denpasar Kompol I Made Uder yang lebih banyak menekankan tentang teknis pengamanan. Diharapkannya, pelaksanaan upacara rangkaian Hari Raya Nyepi tidak terjadi masalah dan tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Kita semua harus bersyukur karena beberapa hari terakhir kasus positif Covid-19 di Denpasar dan Badung menurun dan yang sembuh meningkat. Kita harus bisa pertahanan ini agar kita terus bisa tersenyum," ujar Kompol Uder.
Khusus untuk keamanan, Kompol Uder sangat berharap partisipasi dari pecalang dan unsur lainnya. Jangan sampai persolan kecil jadi besar karena tidak ditangani sejak awal.
"Misalnya nanti saat Nyepi ada suara adzan. Jangan tunggu masyarakat bertindak sendiri. Harus kita yang lebih dahulu memberikan pengertian, sehingga tidak terjadi keributan. Saya yakin saudara kita umat muslim sudah sangat paham dengan hal ini," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran