Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 07 Februari 2022 | 16:25 WIB
Massa aksi yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Transportasi Provinsi NTB menggelar aksi demonstrasi di depan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM) Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Senin (7/2/2021) [Suara.com/Lalu Helmi Akbar]

SuaraBali.id - Massa aksi yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Transportasi Provinsi NTB, menggelar aksi demonstrasi. Depan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM) Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Senin (7/2/2021)

Aksi demonstrasi ini sebagai bentuk protes para pengusaha travel lokal. Menuntut agar mereka dilibatkan dalam pra musim MotoGP pada 11-13 Februari dan race MotoGP 18-20 Maret.

Pasalnya mereka menilai, selama ini pengusaha transportasi dari luar yang dilibatkan. Bahkan mobil untuk transportasi didatangkan dari luar Lombok. Mereka menolak keberadaan kendaraan dari luar daerah.

Perwakilan massa aksi, Lalu Aksar Hadi alias Mamik Depi menyampaikan, aksi dilakukan bersama lima perusahaan lokal yang bergerak dalam jasa transportasi.

Baca Juga: Unjuk Rasa Warnai Rapat Partai Demokrat NTT, Spanduk Bergambar AHY Dibakar

Aksi dilakukan karena selama ini tidak ada itikad baik dari pihak ITDC untuk mengakomodir para pengusaha lokal dalam berbagai event yang ada, salah satunya MotoGP.

“Untuk pramusim MotoGP kami sudah melakukan negosiasi dan mengajukan penawaran. Tapi sampai saat ini tidak ada hasil, jadi pengusaha lokal tidak dilibatkan,” ungkap Lalu Aksar Hadi pada Senin, (7/2/2022).

Yang mereka sesalkan karena mobil didatangkan dari luar dan pengusaha lokal hanya dapat debu. Sehingga pihaknya akan terus berjuang agar pengusaha lokal dilibatkan.

“Ada lebih dari 200 kendaraan yang kami miliki, jadi kita juga sudah siap. Makanya kita sangat menyayangkan ITDC yang malah kerja sama dengan orang luar,” tegasnya.

Sementara itu, pihak ITDC yang coba dihubungi Suara.com belum memberikan klarifikasi dan tanggapan.

Baca Juga: Jelang MotoGP 2022, Darryn Binder Disebut-sebut Mirip dengan Fabio Quartararo

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

Load More