SuaraBali.id - Keluarga Yusri, warga Jalan Toddopuli Raya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar tak bisa beraktivitas bebas. Rumahnya terkurung oleh tembok sekolah, SPBU dan perumahan.
Rumah Yusri dikelilingi oleh pagar sekitar tiga meter, baik dari depan, samping maupun belakang. Sebelumnya, sisi samping merupakan jalan akses sehari-hari.
Yusri mengaku sudah dua tahun terpaksa memanjat tembok jika ingin keluar masuk rumahnya. Keluarganya terpaksa memasang tangga kayu di samping sekolah yang temboknya lebih rendah.
"Ya, termasuk kalau anak-anak mau sekolah panjat pakai tangga juga. Dulu ada jalan, tapi sudah ditutup juga," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu, 5 Februari 2022.
Yusri mengatakan tak hanya rumahnya yang terkurung tembok. Satu rumah lainnya milik Sugeng juga mengalami hal yang sama.
Sementara, ada tiga kepala keluarga yang tinggal di situ. Mereka juga punya anak yang masih kecil sehingga sulit bersosialisasi di luar karena tak punya akses.
Kata Yusri, setiap hari kendaraannya terpaksa disimpan di sekolah. Mereka kemudian memanjat tangga kayu jika ingin masuk ke rumah.
"Anak saya pernah jatuh. Itu kan licin kalau hujan, basah. Jadi kalau hujan kadang kita tidak keluar," tambahnya.
Ia mengaku tak apa sebab tanah itu memang milik tetangga, sekolah dan SPBU. Namun, setidaknya pemerintah bisa membantu agar mereka punya akses untuk keluar masuk rumah.
Sementara, Lurah Borong Muhammad Yahya mengaku sudah mengunjungi rumah milik Yusri, Jumat, kemarin. Ia berjanji akan segera mencarikan solusi agar keluarga tersebut bisa mendapatkan akses jalan.
Kata Yahya, kondisi keluarga tersebut sangat miris. Mereka terisolir dan sama sekali tak punya akses untuk masuk ataupun keluar rumah.
Yahya bahkan mengaku kesulitan memanjat tangga saat berkunjung ke sana. Apalagi, mereka yang harus setiap hari melalui jalan seperti itu.
Bahkan hal tersebut bisa saja membahayakan nyawa. Apalagi anaknya masih ada yang bersekolah.
"Saya sudah telepon anggota DPRD agar bisa digelar rapat dengar pendapat. Nanti kita panggil tetangganya, pihak sekolah, SPBU dan perumahan yang ada di situ. Kita cari solusinya, yang penting ada ada akses jalan untuk mereka. Kasihan mereka untuk keluar masuk rumah saja susah," tukas Yahya.
Yahya mengaku baru tahu jika ada warganya yang ternyata tak punya akses jalan. Ia pun berjanji akan menyelesaikan masalah ini, pekan depan.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Mira Hayati Tidak Dipenjara di Sel, Nikmati 'Kebebasan' Meski Rugikan Ribuan Orang
-
Harga Tiket Kapal Laut Makassar-Surabaya April 2025 dengan Jadwal Terbaru
-
Kandaskan CAHN FC, PSM Buka Kans Akhiri Titel Juara Bertahan Puluhan Tahun Wakil Singapura
-
Hina Indonesia Negara Miskin, Anco Jansen Kini Semprot Mees Hilgers Cs
-
Kandaskan CAHN FC, PSM Makassar Lanjutkan Hegemoni Persepakbolaan Indonesia atas Vietnam
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Dengan Pendanaan BRI, Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Berkembang dan Laris
-
Dishub Bali Bingung, Sebut Rencana Kapal Cepat Banyuwangi Denpasar Baru Sepihak
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI