SuaraBali.id - Curug Layung adalah sebuah air terjun yang terletak di kawasan lereng Gunung Tangkuban Perahu. Ya, daerah ini tidak hanya menawarkan tempat rekreasi seperti pemandian air panas maupun kebun bunga anggrek, tetapi juga air terjun alami. Dalam artikel ini kita akan mengulas bersama beberapa informasi seputar Curug Layung.
Tentang Curug Layung
Curug Layung berlokasi di Kertawangi, Cisarua, Bandung Barat, Jawa Barat. Lokasi ini menjadikan Curug Layung sebuah air terjun yang dikelilingi oleh hutan pinus.
Air terjun yang ada memang bukanlah air terjun dengan ketinggian yang membuat pengunjung harus mendongak, akan tetapi kejernihan air yang mengalir dari Curug Layung sudah cukup menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Baca Juga: Link Live Streaming Persib Bandung Vs Bali United, Big Match BRI Liga 1 Malam Ini
Selain kejernihan air yang mengalir seperti yang telah disebut di atas, daya tarik lain dari Curug Layung adalah air terjunnya sendiri yang terdiri dari tiga tingkat berbeda.
Kawasan Wisata Curug Layung dikelola oleh Perhutani KPH Bandung Utara. Total luas area objek wisata ini adalah 10 hektare.
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk Curug Layung
Pengunjung dapat berkunjung ke Curug Layung kapan pun, karena objek wisata air yang satu ini dibuka selama 24 jam. Untuk masuk, pengunjung akan diminta biaya retribusi sebesar Rp 10.000 untuk hiking hingga titik air terjun dan Rp 20.000 untuk berkemah di bumi perkemahan yang tersedia.
Harga tersebut belum termasuk biaya parkir, untuk biaya parkir pengunjung akan dikenakan biaya mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 20.000.
Baca Juga: Persib Bandung Punya Catatan Buruk Saat Melawan Bali United
Akses Jalan Menuju Curug Layung
Pengunjung yang telah melewati gerbang masuk dapat mencapai titik air terjun Layung berada dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan menempuh perjalanan tersebut dari gerbang masuk bagian utara dengan menaiki kendaraan bermotor.
Jalur ini sangat ramah dengan kendaraan, bahkan mobil pun dapat belalui jalur yang satu ini.
Cara kedua untuk sampai ke titik air terjun Layung adalah dengan berjalan kaki atau trekking lewat gerbang masuk bagian bawah.
Jalur ini dapat diambil oleh pengunjung yang ingin menikmati liburan dengan berjalan kaki di tengah kebun teh yang menghampar luas di sekitar jalan.
Selain disuguhi dengan pemandangan kebun teh, pengunjung yang berjalan menuju Curug Layung juga dapat singgah ke salah satu curug lain di daerah yang sama yaitu Curug Tilu.
Berkemah di Hutan Pinus Curug Layung
Selain melakukan trekking dan bermain air, pengunjung dapat mendirikan tenda dan berkemah di hutan pinus yang mengelilingi Curug Layung.
Bumi perkemahan di kawasan Curug Layung memang sudah dikenal banyak camper sebagai titik kemah favorit.
Selain karena letaknya dekat dengan sumber air, bumi perkemahan di Curug Layung juga menyajikan pemandangan indah yang dapat menyegarkan pikiran siapapun yang melihatnya.
Pengunjung yang berkemah di Curug Layung juga dapat membuat hammock di sela-sela pohon-pohon pinus yang jaraknya cukup dekat.
Puaskan Hobi Fotografi di Curug Layung
Selain bermain air di aliran air terjun dan berkemah di sekitar Curug Layung, pengunjung tentu saja juga dapat berfoto di objek wisata yang satu ini.
Ada banyak titik fotografi yang instagramable di Curug Layung. Pengunjung dapat berswafoto di air terjun berundak yang terkenal atau hanya memfoto pemandangan air terjun yang indah.
Selain memanfaatkan titik-titik foto yang telah secara alami ada, pengunjung juga dapat berfoto di titik foto yang dibuat oleh pengelola objek wisata Curug Layung.
Titik foto ini berupa latar belakang yang dibuat dari botol sampah yang didaur ulang. Fasilitas lain yang dapat diakses oleh pengunjung adalah area parkir, toilet dan kamar mandi, musola, dan warung-warung penjaja makanan.
Sekian pembahasan singkat mengenai Curug Layung, curug yang terletak di area rekreasi di kaki Gunung Tangkuban Perahu. Sangat menarik, bukan?
Kontributor : Firda Nuril Huda
Berita Terkait
-
Murka Puan Maharani Soal Aksi Mesum Dokter Priguna: Pengkhianatan Serius Terhadap Etika Kemanusiaan!
-
Warganet Tanya Soal Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor, Kang Dedi Mulyadi Samakan Dengan Nabi
-
Perkosa Wanita usai Dibius, Kegiatan PPDS Anestesi di RSHS Disetop Imbas Kasus Cabul Dokter Priguna
-
Dokter Residensi Bandung Perkosa Pasien: Visum Ungkap Fakta Mencengangkan!
-
Beda Reaksi Dedi Mulyadi Soal Lucky Hakim ke Jepang demi Anak vs Jeje Govinda Bawa Anak ke Kantor
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya