SuaraBali.id - Wisata di Kutai Kartanegara (Kukar) mempunyai potensi yang menakjubkan. Ada berbagai pilihan destinasi wisata mulai dari Pulau Kumala, pantai yang terletak di sejumlah kecamatan hingga Museum Mulawarman Tenggarong, Museum Kayu dan Planetarium.
Belakangan ini sebuah desa bernama Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman tersohor karena memiliki keindahan alam yang luar biasa. Bahkan, desa yang bisa dijangkau menggunakan jalur perairan ini, disebut-sebut mirip dengan objek wisata Pulau Raja Ampat di Papua.
Destinasi menarik ini dikenal dengan nama Danau Siran.
Saat berkunjung, pelancong akan merasakan keseruan, lantaran transportasi darat hanya sampai di Desa Tebalai, Kecamatan Muara Kaman. Kemudian beralih menggunakan transportasi air.
Jarak tempuh dari Desa Tebalai menuju Muara Siran sekitar 16 kilometer, dan jika menggunakan longboat memakan waktu kurang lebih 30 menit.
Ketika sampai, perjuangan selama perjalanan akan terbayarkan dengan keindahan alam Danau Siran yang luasnya sekitar 9.000 hektare dan dikelilingi kawasan hutan gambut. Puluhan tanaman jenis pandan tumbuh subur, membentuk seperti pulau. Hal ini yang dikaitkan memiliki kemiripan dengan Pulau Raja Ampat Papua.
“Kalau dari atas kelihatan seperti pulau mirip di Raja Ampat. Cuma berbeda, karena itu tumbuhan yang berjenis pandan, tapi agak besar dan tumbuhnya hanya di Danau Siran saja. Bukan tumbuh di daerah hutan gambut itu sendiri, tempatnya itu namanya resau malang,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Muara Siran, Rodi Hartono, Sabtu (18/12/2021).
Resau Malang merupakan sebutan dari warga desa Muara Siran, karena puluhan tumbuhan berjenis pandan itu tumbuhnya membentang malang di area wisata danau tersebut. Sehingga, disebut dengan resau malang.
Saat musim kemarau tiba, pemandangan kan jauh lebih menarik. Lantaran terlihat seperti aliran sungai yang dibuat oleh binatang besar. Rodi pun belum bisa memastikan binatang apa itu, namun menurut mitos yang beredar.
Ada binatang besar yang membuat alur sungai dan danau itu sendiri.
“Contohnya dari aliran itu, rata-rata pohon kayu tumbang membentuk seperti bekas dadanya binatang besar. Kami nggak tau juga binatang apa, yang pasti seperti itu. Kayu-kayunya pun rata-rata yang kanan, rebah ke kanan dan yang kiri, rebah ke kiri. Itu kelihatan bagus sekali,” imbuhnya.
Kendati, wisata Danau Siran belum dibuka untuk umum lantaran masih pandemi Covid-19, dan belum diresmikan oleh Pemkab Kukar. Saat ini masih menunggu peresmian dulu, setelah itu baru dibuka untuk umum. Kemungkinan di 2022 mendatang.
Meski begitu, fasilitas sudah disiapkan untuk menunjang tempat destinasi wisata sehingga menarik para wisatawan berkunjung. Seperti, rumah rakit tempat bersantai sambil menikmati sunrise dan sunset. Ada 10 unit perahu kano yang bisa dipakai wisatawan untuk menikmati suasana di tengah danau.
Rodi menegaskan, wisatawan dilarang untuk terjun bebas di danau, karena ada kayu ranting pohon sehingga sangat membahayakan.
“Kalau berenang biasa nggak masalah,” tutupnya.
Berita Terkait
-
5 Destinasi Wisata Sejuk di Indonesia, Lengkap dengan Pilihan Outfit yang Menghangatkan
-
Menikmati Liburan Tenang dan Berkelanjutan: Ini 4 Rekomendasi Akomodasi Ramah Lingkungan di Lombok
-
10 Surga Tersembunyi di Lombok, Wisata Lombok yang Lagi Hits
-
Tugu Keris Siginjai, Destinasi Wisata Ikonik di Tengah Kota Jambi
-
Ngaol, Surga Alami di Tengah Perbukitan Merangin Jambi
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
Terkini
-
Kecelakaan Beruntun di Gatsu Tengah Denpasar, Ini Kronologi Awal Dan Penyebabnya
-
Spanduk Coblos Si Gundul Akan Dikembalikan ke Rumah Paslon, Satpol PP : Biar Tak Jadi Sampah
-
Hadapi Kepadatan Akhir Tahun di Bali, Kemacetan Mengerikan Tahun Lalu Diharapkan Tak Terulang
-
BRI Raih Best API Initiative untuk Komitmen Hadirkan Solusi Perbankan Digital yang Inovatif dan Aman
-
NTB Uji Coba Makan Siang Gratis Untuk Murid SD, Seperti Ini Menunya