SuaraBali.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 masa Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) di seluruh wilayah Indonesia batal diterapkan. Namun demikian Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan mobilitas tetap dibatasi.
Hal ini karena pengetatan protokol kesehatan (prokes) dan pembatasan mobilitas menjadi salah satu upaya mencegah penularan COVID-19 saat libur akhir tahun.
"Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan) mengatakan bahwa akan ada pembatalan PPKM Level 3, tapi artinya tetap ada pembatasan-pembatasan mobilitas pada Natal dan Tahun Baru ini," terang Nadia, Selasa (7/12/2021).
Menurut keterangan resmi Menko Luhut pada (6/12/2021), salah satu pertimbangan tidak diterapkannya PPKM Level 3 di semua wilayah saat Nataru didasarkan perkembangan COVID-19 Tanah Air terkendali.
Kemenkes mencatat, kasus konfirmasi positif sekarang di kisaran hanya 130 kasus.
"Kemarin sempat juga banyak informasi-informasi yang mengatakan kasus COVID-19 kita sampai 400-an. Padahal, kasus yang kita laporkan itu sekitar 130 dan cenderung minggu ini kita melihat penurunannya, antara 200-300 kasus yang dilaporkan per hari," beber Nadia.
Data Kemenkes terkait kematian COVID-19 yang dilaporkan, Siti Nadia Tarmizi melanjutkan, selama satu minggu rata-rata 8 sampai 10 kasus. Angka positivity rate terus menurun walaupun 0,02 digit, yakni dari 0,19 ke 0,17. Kemudian saar ini 0,13.
"Kalau kita lihat laju penularan sangat rendah saat ini, tapi tetap harus waspada. Apalagi varian Delta termasuk varian yang paling banyak beredar dan mendominasi jenis virus Sars-CoV-2 di negara kita," lanjutnya.
"Ini yang perlu diwaspadai. Varian Delta telah bermutasi memiliki turunan sampai tidak setidak-tidaknya saat ini kita sudah mengidentifikasi ada 23 turunan dari varian tersebut."
Melihat masih ada ancaman varian COVID-19, termasuk varian Delta, masyarakat tidak boleh lengah.
"Penting bahwa kita tidak boleh lengah untuk protokol kesehatan, tetap batasi mobilitas," pungkas Nadia. (beritabali.com).
Tag
Berita Terkait
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Mendagri: Digitalisasi Bantuan Sosial Dibutuhkan untuk Ketepatan Sasaran Penyaluran
-
Bantahan Keras Jimly untuk Luhut: Bandara IMIP Ancam Kedaulatan, Pintu Masuk TKA Ilegal
-
Luhut Bantah Keras! Tegaskan Tak Punya Kaitan Apapun dengan PT Toba Pulp Lestari
-
Bertemu Luhut di Istana, Prabowo Setuju Bikin 'Bank Harta Karun' Hayati, Apa Fungsinya?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari