SuaraBali.id - Aturan masuk ke Provinsi Bali bagi pelaku perjalanan luar negeri atau wisatawan mancanegara diharapkan ada pengecualian terkait kebijakan karantina. Hal ini disebabkabkan karena capaian vaksinasi di daerah setempat sudah cukup tinggi.
Hal ini dikemukakan oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris. Charles yang juga ketua tim rombongan menyampaikan kunjungan kerjanya ke salah satu kabupaten di Provinsi Bali itu untuk mendapatkan masukan dan aspirasi dari pemda dan masyarakat terkait permasalahan yang masih ditemui di lapangan.
"Pemerintah ketika menerapkan kebijakan pembatasan pelaku perjalanan, maka juga harus melihat situasi di lokasi di wilayah tersebut," kata Charles saat mengadakan kunjungan kerja salah satunya dengan mengunjungi BPJAMSOSTEK Bali, Nusa Tenggara dan Papua (Banuspa), Kabupaten Badung, Bali, Selasa (7/12/2021).
Menurut dia, Bali layak untuk mendapatkan pengecualian aturan pembatasan perjalanan (karantina-red) yang tidak sama seperti daerah lainnya, karena capaian vaksinasi COVID-19 untuk suntik pertama sudah di atas 100 persen dan yang dosis kedua hampir 90 persen.
Pihaknya berharap dengan pengecualian tersebut dapat mempercepat kebangkitan pariwisata Bali dan sekaligus ekonomi Bali. "Kami paham juga masyarakat di Kabupaten Badung ini menaruh harapan besar bisa bekerja kembali di pariwisata," ucap Charles.
Dia mengatakan, masukan atau aspirasi yang didapat dari kunjungan kerjanya tersebut akan disampaikan pada pemerintah pusat untuk dijadikan evaluasi dan mengambil langkah yang diperlukan dalam memperbaiki kondisi Bali dari dampak pandemi COVID-19.
Sementara itu, Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan/BPJAMSOSTEK Bali, Nusa Tenggara dan Papua (Banuspa) Toto Suharto menyampaikan terima kasih atas dukungan Komisi IX DPR yang telah melihat langsung kondisi di Kabupaten Badung.
"Kami berharap pariwisata bisa cepat bangkit, sehingga mereka (pekerja pariwisata-red) juga bisa erlindungi lagi," ucapnya.
Pihaknya berharap agar pelaku pariwisata tak saja mendapatkan relaksasi penundaan pembayaran hutang di perbankan, tetapi ada pengurangan bunga atau tunggakan.
Pandemi COVID-19, menurut dia, juga telah menyebabkan jumlah peserta BPJAMSOSTEK di Kabupaten Badung mengalami penurunan.
Berita Terkait
-
Geram Ulah Dokter Priguna Rudakpaksa Keluarga Pasien, Arzeti PKB Minta Pihak RS Juga Tanggung Jawab
-
Asas Nebis in Idem Gagal Selamatkan Hasto Kristiyanto dari Kasus Suap PAW, Ini Penjelasan Hakim
-
Hasto Melawan Balik! Banding Diajukan Usai Eksepsi Ditolak Hakim Tipikor
-
Disorot! Begini Dalih Pimpinan DPR Adies Kadir Telat Setor LHKPN ke KPK
-
Aksi Dokter Priguna Perkosa Keluarga Pasien Bisa Diampuni, Begini Desakan DPR ke Semua Rumah Sakit
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
23 Persen Sampah di Bali Dibuang Sembarangan, Diduga Jadi Penyumbang Sampah Laut
-
Mewahnya Hotel Tempat Luna Maya Dan Maxime Gelar Pernikahan di Ubud, Akomodasi Full Sampai 3 Hari
-
Dengan Pendanaan BRI, Warung Makan Bu Sum di Beringharjo Makin Berkembang dan Laris
-
Dishub Bali Bingung, Sebut Rencana Kapal Cepat Banyuwangi Denpasar Baru Sepihak
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook