SuaraBali.id - Banjir hingga genangan terjadi di sejumlah kawasan di Denpasar dan Badung, Bali, Senin (6/12/2021). Salah satu yang terdampak paling parah yakni Jalan Kunti II, Seminyak.
Air sempat setinggi paha orang dewasa dan kini mulai berangsur surut. Air yang menggenang itu berada depan kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Badung.
Seorang pegawai DLHK Kabupaten Badung, Gede Jaya Putra mengatakan lokasi ini biasa menjadi langganan banjir. Hujan sedari semalam dengan intensitas tinggi. Kemudian mulai naik sekitar pukul 07.00 WITA.
"Tadi air sempat sampai setinggi paha, kalau sekarang sudah surut. Naiknya tadi jam 7 ke atas karena pengaruh tadi malam hujan itu. Ya memang banjir tahunan ini," katanya di lokasi, dikutip di hari yang sama.
Baca Juga: Tujuh Tempat Nongkrong Hits di Ubud, Manjakan Penikmat Kopi Hingga Vegetarian
Ia menambahkan tadi banyak motor mogok akibat terjebak banjir. Para warga nekat menerobos genangan air dan menyebabkan mesin kemasukan air. "Sekarang tahun ini lebih banyak (sepeda motor) yang mogok," ujarnya.
Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung I Wayan Wirya ada 8 titik banjir di wilayah Badung. Terbanyak di kawasan Kuta dengan 7 titik dan dan 1 titik di Kecamatan Kuta Selatan.
Selain banjir, hujan dan cuaca ekstrem juga menyebabkan pohon tumbang di Jalan Pantai Munggu Kecamatan Mengwi dan di Desa Subang, Kecamatan Abiansemal.
Prakirawan BMKG Wilayah III Denpasar Diana Hikmah mengatakan sejak Minggu malam hingga Senin pagi memang terjadi hujan dlebat di wilayah Bali Selatan dan Tengah. Curah hujannya sekitar 187,5 milimeter dan masuk kategori ekstrem.
Hal ini karena ada pola konvergesi yang terbentuk di wilayah Bali. Sehingga masa udara terkumpul di Bali dan berpotensi terbentuk awan hujan.
Baca Juga: Bali United Imbang Lawan Arema FC, Begini Komentar Teco
"Konvergensi adalah pola pertemuan angin di wilayah Bali. Denpasar sendiri dari data curah hujan kemarin hingga pagi sebesar 187,5 milimeter dan masuk kategori ekstrem," ucapnya.
Ia mengimbau warga tetap waspada cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Sebab pola komvergensi ini masih ada dan berpotensi hujan lebat hingga malam nanti. Bencana yang harus diwaspadai yakni banjir dan tanah longsor.
"Tapi dua hari ke depan menurun. Ada penurunan," tandasnya.
Kontributor : Imam Rosidin
Berita Terkait
-
Nikmati Perjalanan Seru di Bali dengan Quad Bike
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
Liga 1: Dewa United Bertekad Gagalkan Misi Bangkit Bali United, Mampukah?
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya