Eviera Paramita Sandi
Senin, 29 November 2021 | 12:30 WIB
Tradisi Mekepung di Jembrana, Bali

"Atas kecintaan Bupati kepada Mekepung, kami (sekehe) berkarap bagaimana agar mekepung yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan leluhur Jembrana ini tidak punah dan terus ada sepanjang masa. Ini adalah kegiatan petani sebagai hiburan selepas bertani. Bagaimana petani juga bisa merasa senang dan bahagia dengan hiburan mekepung ini,"ujar I Made Mara.

Lomba mekepung ini adalah lomba bergrup/blok, dimana peserta terbagi atas Blok Ijo Gading Barat dan Blok Ijo Gading Timur. Nama blok tersebut diambil dari pembatas antara blok Barat dan Timur, yaitu sebuah sungai yang melintang ditengah-tengah kota Jembrana yang bernama Sungai Ijo Gading.

Sebanyak 148 pasang kerbau yang ikut dalam mekepung ini, terdiri dari 53 pasang blok ijo gading timur dan 95 pasang blok ijo gading barat. Pasangan lomba kerbau ini dibagi dalam 3 kelompok lomba, yaitu Kelompok C, B, dan A sebanyak 45 pasang.

Dimana kelompok ini adalah kesepakatan sekehe dengan kategori kelompok A yang tertinggi, yaitu dari klasifikasi umur kerbau dan prestasi yang sudah pernah diraih oleh pasangan kerbau. Dan juga diikutkan kelompok D , yaitu kelompok pemula/pendatang baru sebanyak 8 pasang kerbau yang tidak dilombakan.

Load More