SuaraBali.id - Seorang pemuda asal Dalung, Badung, Bali bernama Sebastian Gerry Yusuf sukses menjalankan bisnis martabak di usia 18 tahun. Remaja ini sudah memiliki 7 outlet martabak di Denpasar, Badung, dan Gianyar, Bali.
Dan dari usahanya itu, pemuda ini bisa meraup omzet hingga Rp100 juta dalam sebulan. Ia mengaku mempelajari semua pembuatan martabak dari YouTube.
Dari resep Youtube itu kemudian ia mengkombinasikannya dengan resep dari ibunya yang merupakan penjual jajajan atau kue pasar.
"Saya belajar dari youtube dan belajar ke ibu saya yang berjualan kue. Saya gabungin resep ibu dengan belajar ke ibu," katanya saat dihubungi, Kamis (25/11/2021).
Ia menceritakan awal membuka usaha martabak pada Maret 2020 atau saat pandemi mulai masuk Indonesia, khususnya Bali. Ia membuka martabak berawal dari kesukaan sang adik dengan jajanan ini.
Hampir tiap malam ia mengaku diminta tolong adiknya untuk dibelikan martabak. Akhirnya, ia berinisiatif untuk membuat sendiri martabaknya.
"Jadi saya tiap malam diminta membelikan dia martabak. Nah dari sana, saya berpikir ada peluang untuk usaha. Sejak itu saya belajar dan membuat martabak sendiri," kata dia.
Setelah berbagai percobaan, ia mengaku akhirnya menemukan rasa yang menurutnya enak dan siap untuk dijual. Akhirnya ia membuka usahanya dengan nama Martabak Sultan.
"Pertama ya jual terang bulan denga toping coklat dan martabak telur daging. Modal awal seadanya, saya beli wajan dan loyang habis Rp 500 ribu hasil menjual sejumlah barang bekas di rumah," imbuhnya.
Ia berjualan di depan rumahnya. Usahanya tak mulus saat awal-awal merintis. Hampir enam bulan ia hanya mendapat omzet Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
"Kadang ya minus," katanya.
Setelah berjalan enam bulan, ia akhirnya mengubah cara berjualan. Gerry mulai memanfaatkan media sosial untuk promosi menarik pelanggan baru.
Selain itu juga memanfaatkan jasa ojek online.
"Setelah enam bulan itu mulai nampak ramai dan meningkat. Sehari kadang bisa dapat Rp1 juta," katanya.
Selain memanfaatkan media sosial, ia juga terus menambah menu-menu martabaknya. Topingnya diperbanyak misalnya keju mozarela.
"Omzet naik drastis setelah adain promo, manfaatin medsos," katanya.
Usahanya terus berkembang dan ia mulai menambah outlet pada Juni 2021. Hingga kini cabangnya sudah 7 tempat.
Ia bahkan mempekerjakan 15 karyawan untuk usahanya tersebut.
Dari tujuh cabang itu, ia mengaku sering meraih omzet hingga Rp 100 juta dalam sebulan. Dari jumlah itu hampir 90 persen penjualannya secara daring.
"Ya mudahan lancar ya dan harapannta buka cabang di seluruh Indonesia," kata dia.
Ia mengatakan usahanya memang dibuka saat pandemi. Sehingga ia bersyukur karena bisa tetap berkembang pesat. Menurutnya, meski pandemi kuliner atau jajanan tetap dibutuhkan orang.
Meski demikian, ia berharap pandemi segera hilang dan semua orang di Bali menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Pekerja dan pembeli di kami juga wajib masker. Sebelum dsn sesudah melayani pembeli juga diminta selalu mencuci tangan," katanya.
Kontributor : Imam Rosidin
Berita Terkait
-
Jumlah Penonton Menurun, Rain Umumkan Rehat Unggah Video di YouTube
-
Berwisata di Pantai Melasti Bali, Surga Tersembunyi di Balik Batuan Kapur
-
Segini Pendapatan YouTube Boy William, Nggak Heran Bisa Beli Range Rover
-
Pantai Tegal Wangi, Menikmati Keindahan Bali yang Tersembunyi secara Gratis
-
Jadi Pengendali Narkoba di Bali, Bareskrim Ciduk WNA Ukraina yang Kabur ke Thailand
Terpopuler
- STY Ancam Rizky Ridho: Kamu Nggak Bakal Saya Mainkan!
- Kimberly Ryder Baru Sadar Edward Akbar NPD Usai Cerai
- Daftar 4 Artis Indonesia Peluk Kristen Pulang Umrah, Termasuk Paman Ivan Gunawan hingga Lukman Sardi!
- Reaksi Guru Kiano saat Peluk Paula Verhoeven Disorot: Tanpa Kata...
- Gibran Terciduk Ulangi Kesalahan Penggunaan 'Para', Warganet: Beneran Nggak Ngerti atau Sengaja?
Pilihan
-
Beras Impor Bakal Kena PPN 12 Persen, Ini Perbandingan Harganya Beras Lokal
-
Heboh Wasit FIFA Pimpin Laga Tarkam Indonesia, Disuguhi Aksi Pemain Adu Pukul
-
Ayah dan Anak Ditangkap Usai Serang Wakar Kapal Hingga Tewas
-
Akademisi Soroti Kemiskinan Ekstrem di Bontang: Gagalnya Pendidikan dan Pemberdayaan
-
Longsor dan Terbelah Dua, Jalan Poros Menuju IKN Tak Bisa Dilintasi Kendaraan Berat
Terkini
-
AJI Denpasar Berkomitmen Mendampingi Jurnalis Perempuan yang Alami Kekerasan Seksual
-
Tips Menonaktifkan Aksesibilitas di Smartphone agar Mobile Banking BRImo Lebih Nyaman Digunakan
-
Pria di Bali Dipukuli 4 Kali Tanpa Alasan Jelas Oleh Pemotor Tak Dikenal
-
Natal dan Tahun Baru 2024: Kapolri Waspadai Teror, Macet, dan Cuaca Ekstrem
-
Masyarakat Diminta Batasi Penggunaan Petasan Dan Kembang Api Selama Nataru