SuaraBali.id - Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengatakan rencana pembangunan bendungan di kawasan Babakan, tetap menjadi prioritas desain utama sebagai solusi mengatasi genangan dan ancaman banjir.
"Karena itu, untuk merealisasikan pembangunan bendungan itu kami sudah mengajukan perencanaan ke Balai Wilayah Sungai (BWS). Tapi BWS menilai penataan kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Jangkuk lebih prioritas," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Jumat (19/11/2021).
Pernyataan itu disampaikan Wali Kota menyikapi solusi permanen yang disiapkan Pemerintah Kota Mataram, dalam penanganan genangan dan ancaman banjir yang selalu terjadi setiap tahun saat cuaca ekstrem.
Apalagi Kota Mataram merupakan daerah hilir sehingga memiliki potensi terjadinya genangan dan banjir karena adanya air kiriman dari hulu ketika terjadi intensitas hujan lebat dan merata.
Baca Juga: Gubernur Kalbar Didesak Minta Perusahaan Sawit dan Tambang Tanggungjawab Atasi Banjir
Pembangunan bendungan tersebut memang diperlukan koordinasi dengan Kabupaten Lombok Barat, sebab kebutuhan lahan untuk bendungan sekitar 6 hektare sebagian masuk wilayah Kota Mataram, dan sebagian masuk wilayah Lombok Barat.
"Jadi untuk menyelesaikan masalah genangan dan potensi banjir, tidak bisa kita selesaikan sendiri, termasuk untuk bangunan fisiknya dari pemerintah pusat," ujarnya.
Namun demikian, lanjutnya, untuk tahun depan BWS sudah menentukan akan melakukan penataan kawasan DAS Jangkuk bagian selatan sekaligus membuka akses jalan dari Jembatan Dasan Agung sampai ke Jembatan Ampenan.
"Jadi DAS Jangkuk bagian selatan bisa tertata seperti halnya DAS bagian utara. Untuk pembebasan lahan pembukaan jalan itu, sudah kami siapkan," tuturnya.
Data Dinas PUPR Kota Mataram sebelumnya menyebutkan, Pemerintah Kota Mataram diminta menyiapkan lahan 6 hektare untuk pembangunan waduk di Babakan, sementara lahan yang sudah tersedia baru 1,8 hektare.
Baca Juga: Atasi Banjir di Kota Minyak, DPU Balikpapan Siapkan Pompa Air, Ampuh Kah?
Artinya, dibutuhkan pembebasan lahan lagi sekitar 4,2 hektare. Misalnya, harga tanah di kawasan Babakan mencapai Rp30 juta hingga Rp35 juta per are, maka anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp26 miliar.
Berita Terkait
-
Demi Atasi Banjir, Ketua DPRD DKI Ingin Jakarta Tiru Kuala Lumpur Bangun Terowongan Air
-
Klaim Giant Sea Wall Bisa Atasi Abrasi dan Banjir Rob, Pengamat: Kalau Dibiarkan, Jakarta Bisa Tenggelam
-
Sirkuit Selaparang Tuan Rumah MXGP 2024, Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Mataram Bersiap
-
Dinas Perdagangan Kota Mataram Gelar Pasar Rakyat Jelang Idul Adha, Berpindah Setiap Hari
-
Larang Aksi Vandalisme dan Lindungi Wisatawan, Kota Mataram Dirikan Pos Satpol PP
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya