SuaraBali.id - Pergerakan warga dan wisatawan di wilayah Tabanan Bali akan diperketat oleh Satgas COVID-19 selama PPKM kategori Level 2. Meskipun angka penularan kasus COVID-19 sudah melandai, namun perlu dijaga agar kasus tak meningkat.
PPKM diperpanjang selama dua minggu kedepan dan Pemkab Tabanan masuk kategori PPKM Level 2. Hal ini dikemukakan oleh Sekretaris Satgas COVID-19 Kabupaten Tabanan, Gede Susila, di kantornya, Rabu (17/11/2021)
"Semula, penyebaran kasus COVID-19 bertambah 10 kasus dan pasien sembuh berjumlah 17 orang, namun pada dua hari lalu sudah diketahui nol kasus," katanya.
Meski penularan kasus COVID-19 di wilayahnya melandai, pihaknya tidak akan lengah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat kepada warga dan wisatawan yang berada di Tabanan.
"Pengetatan pergerakan warga di tempat umum dan wisatawan di objek wisata mulai diberlakukan secara ketat untuk mengantisipasi meningkatkanya kembali penyebaran COVID-19," ujarnya.
Menurut Gede Susila, pengetatan jumlah kunjungan wisatawan ke objek-objek wisata di Tabanan antara lain diberlakukan bagi para pelancong yang diizinkan masuk hanya berjumlah 50 persen dari kapasitas objek wisata itu sendiri.
"Untuk di objek wisata, pengetatan jumlah kunjungan bagi wisatawan dibatasi hingga 50 persen melalui aplikasi PeduliLindungi. PeduliLindungi kan sudah ada pembatasan disitu, jadi kalau misalnya di Tanah Lot, kalau sudah lewat dari kapasitas wisatawan itu gak bisa masuk," katanya.
Selain aplikasi, satgas di masing-masing objek wisata di Tabanan harus melaksanakan tugas dengan benar dengan mengimbau dan mengingatkan para pengunjung lewat pengeras suara agar disiplin prokes saat berada di lokasi objek wisata.
"Dengan cara terus memberikan peringatan dan pengetatan terhadap warga dan wisatawan, semoga penularan virus COVID-19 bisa dicegah," kata Gede Susila. (ANTARA)
Berita Terkait
-
8 Ide Kencan Romantis di Bali untuk Valentine 2025, Kamu Pilih yang Mana?
-
Mewaspadai Ancaman Kejahatan Terorganisir Komunitas WNA di Bali
-
Novri Setiawan Didorong Ambisi Besar, Arema FC Bakal Jadi Korban Amukan?
-
Dramatis! Bos Mafia Rusia Ditangkap di Bali saat Kabur Usai Rampok WN Ukraina
-
Asisten STY Pecatan Timnas Indonesia: Keluarga Saya Tinggal di Bali
Terpopuler
- Cek Fakta: Benarkah Semua Surat Tanah dan Rumah Akan Jadi Milik Negara Jika Tidak Diubah ke Elektronik?
- Kisruh Gas LPG 3 Kg, Publik Pertanyakan Fungsi Program Lapor Mas Wapres: Gibran Cuma Bisa Bagi Susu
- Simon Tahamata Kecewa dengan Belanda: Orang Maluku Berjuang untuk Mereka, tapi...
- Eliano Reijnders: Jujur Saya Tidak Bisa
- Kevin Diks Tunggu Telepon dari Timnas Belanda
Pilihan
-
Jordi Amat: Hahahaha... Gila!
-
Dihantam Cedera ACL, Musim Lisandro Martinez Berakhir Lebih Cepat
-
10 HP Flagship Performa Terkencang Januari 2025, Vivo X200 Pro Nomor Satu
-
Menteri Prabowo Segel Proyek KEK Lido Besutan Hary Tanoe dan Donald Trump
-
MK Putuskan Pilkada Berau Belum Final, Sidang Lanjutan Digelar 7-17 Februari
Terkini
-
Anjing Pelacak Dikerahkan Cari 5 Korban Banjir Bandang Bima yang Masih Hilang
-
Karena Sakit Hati, Penculik Anak di Denpasar Memanfaatkan Kelemahan Ortu
-
Dendam Kesumat, Mantan Karyawan Culik Anak Bos di Bali, Minta Tebusan Rp100 Juta
-
Prabowo Lakukan Penghematan Anggaran, Bisnis MICE di NTB Terancam
-
"Badan Saya Kaku," Lirih Ayah Saksikan Istri dan Bayi Hanyut Terbawa Banjir Bandang NTB