SuaraBali.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali meminta masyarakat mewaspadai potensi bencana akibat cuaca ekstrem. Hal ini juga menyebabkan 120 Desa di Bali terancam bencana mulai cuaca ekstrem hingga gempa dan tsunami.
Ini juga disebabkan karena sebagian besar wilayah Bali sudah mulai memasuki masa peralihan musim atau pancaroba. Selain itu juga BMKG sudah memperingatkan tentang dampak La Nina.
"Waspada terhadap cuaca ekstrem dampak La Nina dengan adanya peringatan dini BMKG Wilayah 3 Denpasar. Ada detail data 57 kecamatan di Bali, jika ada indikasi cuaca ekstrem di wilayah tertentu, akan dikeluarkan peringatan dini," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali Made Rentin di Denpasar, Bali, Kamis (11/11/2021).
Ia mengatakan BPBD Bali telah memetakan daerah yang rawan bencana. Menurutnya ada 6 daerah yang masuk kategori zona merah rawan bencana.
Daerah itu di Karangasem, sebagian Klungkung, Bangli, Badung bagian utara, Tabanan bagian utara, dan Buleleng. Daerah itu mencakup 120 desa yang ada di Bali.
Bencana yang mengancam yakni mulai dari banjir, longsor, angin kencang, hingga pohon tumbang.
"Kami memetakan hampir 120 desa masuk zona merah di seluruh Bali. Desa zona merah bukan hanya ancaman cuaca ekstrem, ada potensi lain seperti ancaman gempa dan tsunami seperti di Perancak, Jembrana," kata dia.
Bencana lain yang harus diwaspadai yakni banjir. Menurutnya kejadian ini biasanya ada di kota besar seperti wilayah Denpasar dan Badung.
Untuk itu, masyarakat dan sejumlah pihak terkait untuk lebih peduli lingkungan. Sampah yang menumpuk di selokan berpotensi menyumbat aliran air dan mengakibatkan banjir.
Kemudian mulai melakukan pemotongan pohon yang mulai rindang dan tua. Hal ini mencegah jatuhnya korban jiwa akibat pohon tumbang.
""Robohnya pohon perindang, kejadian meminggal dunia ini hampir 8 orang tertimpa pohon tumbang di Karangasem saja," kata dia.
Sementara dari Januari hingga Oktober 2021, ada 367 kejadian bencana di seluruh Bali. Jumlah itu didominasi oleh tanah longsor.
Ia meminta masyarakat yang tinggal di area bantaran sungai dan daerah dengan kemiringan 70 persen untuk segera mengevakuasi secara mandiri jika intensitas hujan tinggi.
"Jika lebat lakukan evakuasi mandiri ke tempat yang aman longsor, banjir dan angin kencang," katanya.
Kontributor : Imam Rosidin
Berita Terkait
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali