SuaraBali.id - Ada banyak destinasi wisata yang tersebar di Bali seperti halnya di Tanjung Langit Merah, Banjar Rening, Desa Cupel Kecamatan Negara, Jembrana, Bali.
Tanjung Langit Merah adalah destinasi yang dikenal dengan Pantai Kuanji dan terletak antara wilayah Desa Cupel dan Desa Baluk ini memiliki panorama pesisir dan dilengkapi fasilitas area pancing, sarana bermain serta kuliner. Destinasi wisata ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tanjung Langit Merah
Objek wisata Tanjung Langit Merah dibuka pada hari Sabtu dan Minggu mulai pagi hingga 16.00 WITA.
Ia juga menceritakan, bagi para pecinta spot mancing langsung bisa menyewa jukung untuk memancing dengan harga Rp.300 ribu sampai Rp.400 ribu dari jam 6 pagi hingga pukul 16.00 WITA.
Selain itu, pemancing juga melintasi agak ke tengah laut untuk menikmati budidaya kerang merah.
"Sebenarnya area ini juga cocok untuk area spot foto bagi para fotografer. Bahkan tempat warung berjualan soto, bakso, dan jajanan kuliner khas kampung," tegasnya.
Namun demikian, Saifurrahim anggota Pokdarwis Tanjung Langit Merah menyampaikan, saat ini belum ada perkembangan yang signifikan dan hanya sebatas penataan.
Pihaknya mengaku masih kesulitan terkait pendanaan, kendati wisata desa ini menawarkan pemandangan pesisir yang cukup indah.
"Kesulitan karena dana dialihkan untuk biaya Covid-19. Hingga Pokdarwis hanya bisa mengelus dada. Kami bersama Pokdarwis sempat juga melakukan studi banding, ke desa lain mencari inspirasi. Luas wisata pesisir Tanjung Langit Merah 20 are, jalur yang sedikit curam menurun menambah esotik bagi para pengunjung dan pemancing," ujarnya.
Ia pun menambahkan, sebelum Pandemi, semangat menata lokasi ini justru menggelora. Tetapi ketika badai pandemi dan pemberlakukan PPKM, impian buyar dan upaya apapun menjadi mangkrak.
Pihaknya hanya bisa merawat pohon Camplung pemberian dari seorang Dosen ITB.
"Harapan terhadap pemerintah daerah agar adanya batu besar atau sandaran untuk mengatasi abrasi. Hal ini juga pernah juga dikunjungi oleh Bupati Tamba setelah Pilkada. Semoga destinasi wisata desa ini bisa segara terwujud dan terkelola dengan baik. Bahkan bisa menghasilkan penghasilan bagi para nelayan dan terutama masyarakat pesisir," lugasnya.
Berita Terkait
-
Taman Safari Prigen, Disebut Jadi yang Terbesar di Asia
-
Air Terjun Kakek Bodo, Pesona Air Terjun dan Kolam Renang dalam Satu Lokasi
-
Wisata Petik Buah yang Seru dan Edukatif di Lumbung Stroberi, Malang
-
Momen Valentine Romantis Tak Terlupakan Sambil Nikmati Sajian Istimewa dan Keindahan Laut Bali
-
Turnamen Taekwondo KASAL Cup Digelar di Bali, Ribuan Atlet Ikut Berpartisipasi
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pedagang di Lombok Timur Diharap Tak Menjual Sembako ke Luar Daerah Jelang Ramadan
-
Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Cocoklogi Warganet, Temukan Akun Medsos Pelaku Penusukan Viral di Denpasar
-
Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes