Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 05 November 2021 | 16:49 WIB
l Wayan Mahaputra (30) menunjukan tanaman hias jualannya di kawasan Sading, Mengwi, Badung, Bali. Foto : SuaraBali.id / Imam Rosidin

SuaraBali.id - Hampir tak ada ruang kosong di halaman dan teras rumah l Wayan Mahaputra (30), di kawasan Sading, Mengwi, Badung, Bali. Rumahnya dipenuhi sejumlah jenis tanaman hias yang kini nilainya bisa sampai jutaan rupiah.

Namun yang menarik adalah tanaman Tillandsia asal Meksiko dan Guatemala peliharaannya yang harganya kini bisa mencapai Rp 2 Juta.

Ratusan Tilandsia tersebut ia pajang di dinding-dinding rumahnya dan di sebuah green house di lantai dua.

Di negeri asalnya, Tilandsia dianggap gulma. Namun di Indonesia dijadikan sebagai tanan hias dan memiliki nilai jual.

"Di habitat aslinya dianggap gulma dan masuk di Indonesia jadi tanaman hias," katanya ditemui di rumahnya, Jumat (5/11/2021).

Ia menceritakan mulai mengenal tillandsia pada 2019 lalu dari temannya. Ia kemudian tertarik untuk memeliharanya untuk dijadikan hiasan.

Perawatan tanaman ini cukup mudah karena tak membutuhkan media tanam. Penyiraman dan pemupukan juga dilakukan hanya dua pekan sekali.

Secara umum, tilandsia membutuhkan cahaya matahari tidak langsung. Tanaman ini bisa diletakkan di luar ruangan maupun di dalam. Namun yang terpenting sirkulasi udaranya cukup bagus.

Sebulan kemudian ia mulai berniat membudidayakan. Tanaman hanya dibiarkan dan muncul anakannya. Anakan tersebut dipisahkan dan dibiarkan di tempat yang sudah disediakan.

Dari dua indukan seharga Rp 50 ribu, tanaman miliknya berkembang dan kini jumlahnya ratusan. Hasil penjualan juga bisa mencapai Rp2 juta dalam sebulan.

"Hanya modal di awal beli indukan. Sekarang sudah berkembang banyak," kata dia.

Ia mengatakan harga jual tillandsia bervariasi tergantung jenis dan ukuran. Termurah mulia dari Rp25 ribu. Namun ada juga yang bisa mencapai Rp5 juta.

Untuk penjualan ia mengandalkan media sosial dan marketplace. Kebanyakan pembeli berasal dari sejumlah kota di pulau Jawa.

Mahaputra mengaku saat ini hanya membudidayakan jenis ionantha rubra. Jenis ini harganya terjangkau dan banyak peminatnya. 

"Paling banyak laku ionantha rubra harganya terjangkau," kata dia.

Selain tillandsia, ia juga menjual anggrek. Untuk jenis Panda ia menjual di Bali dengan harga Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu.

Bibit anggrek Panda, kata dia, didatangkan dari Jakarta yang diimpor dari Thailand. Kemudian ia rawat hingga berbunga dan siap dijual. Untuk tanaman anggrek, ia bisa memperoleh omzet hingga Rp6 juta sebulan.

"Anggrek Panda kita beli seharga Rp125 ribu dan setelah tiga bulan dirawat sudah siap untuk dijual," kata dia.

Load More