Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 30 Oktober 2021 | 08:10 WIB
Jembrana Ekpor Manggis ke China, Foto : Istimewa

SuaraBali.id - Tak hanya padi dan cokelat, kapupaten Jembrana Bali kini mampu menghasilkan hasil pertanian lain yaitu manggis. Terbukti sebanyak 70 ton buah manggis andalan Jembrana bisa dieskpor ke China.

Hal ini pun membuat petani Jembrana bisa mendapatkan Rp 2 Miliar dari sektor pertanian dan membuat Bupati Jembrana I Nengah Tambah merasa berbangga saat melepas ekspor manggis ke China kemarin, Jumat (29/10/2021).

“Saya merasa sangat berbahagia sekali, apa yang pernah  kita cetuskan buah manggis sebagai salah satu komoditi ekspor di Kabupaten Jembrana, Kedepannya saya ingin  jangan hanya mengandalkan pohon yang sudah ada, harus mulai menanam bibit yang baru sehingga nanti bisa ditingkatkan jumlah ekspornya,” kata Bupati Tamba seperti diwartakan beritabali.com - Jaringan  Suara.com.

Bupati Tamba menambahkan, dari sisi Sumber Daya Manusia Bupati memberikan apresiasinya, karena sudah banyak tenaga kerja Jembrana khususnya kaum muda yang direkrut dan diberikan pelatihan sehingga tidak perlu merekrut tenaga dari luar lagi.

Itu adalah bentuk pemberdayaan pemuda-pemuda di tengah Pandemi Covid-19 juga sebagai momentum dalam memperkenalkan dunia pertanian, sehingga nantinya dapat mencintai dunia pertanian. 

“Namun dari itu semua, kabar yang lebih membanggakan ialah, belum satu bulan sudah Rp2 Miliar lebih uang beredar pada petani di 3 desa yaitu di Desa Pohsanten, Tegal Cangking dan Brangbang, artinya pertumbuhan ekonomi Jembrana  sudah makin bagus, meskipun di tengah pandemi Covid-19, kita tetap sustainable (berkelanjutan) dan tetap bertahan dan itu berasal sektor pertanian," ungkapnya.

"Kedepan potensi ini akan terus kita kembangkan, majukan dan support sepenuhnya, sehingga sesuai dengan cita-cita kita bersama menjadikan  Jembrana sebagai salah satu pengekspor buah manggis terbesar di dunia,” Harapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Radja Manggis Sejati Jero Tusan menyampaikan keberhasilan menjadikan komoditi buah manggis Jembrana  mampu menembus pasar dunia adalah berkat sinergi yang terjalin dengan baik khsususnya dalam menggali potensi di dunia pertanian antara pihak swasta, para kelompok petani dan Pemerintah Daerah khususnya Bupati dan Wakil Bupati Jembrana.

Sampai saat ini belum ada sebulan sudah terdapat 71 ton manggis yang diekspor ke China dan  uang yang beredar pada petani sebanyak Rp.2 Miliar lebih di 3 desa tersebut.

“Jadi walaupun di tengah  pandemi Covid-19, kita optimis perekonomian di Jembrana mampu bertumbuh dengan baik khususnya dari sektor pertanian. Selan itu juga kepada kelompok petani kita juga terus mendorong agar lebih banyak lagi menanam pohon manggis di lahan perkebunan sehingga kedepan mampu meningkatkan jumlah ekspor dan sesuai dengan cita-cita kita bersama menjadikan menjadikan Jembrana sebagai salah satu pengekspor buah manggis terbesar di dunia," sebutnya.

"Di sisi lain, kita juga telah merekrut dan memberi pelatihan anak-anak muda Jembrana, sehingga tidak perlu mencari tenaga kerja dari luar, sehingga kedepan kita yakin ingin akan berkelanjutan dan berkembang terus,” Imbuhnya.

Selain komoditi buah manggis, Pihaknya menuturkan juga akan mengembangkan komoditi buah alpukat cuba. Rencananya penanaman bibit hari ini, secara langsung ditanam oleh Bupati dan Wakil Bupati serta kelompok petani bertempat KTH (Kelompok Tani Hutan) Werdhi Wanarta lingkungan Munduk Anyar, Kelurahan Tegal Cangkring  dan di KTH yang lainnya di Kabupaten Jembrana.

“Astungkara lagi 2 tahun, ini bisa kita ekspor dari jembrana dengan nama Alpukat Cuba Jembrana,” pungkasnya.

Load More