Satu dari 16 guru Hindu di Ponpes ini menceritakan, dirinya selama ini sangat nyaman memberikan pembelajaran kepada anak-anak di Ponpes. Hal itu disebabkan oleh karena toleransi yang begitu tinggi tetap terjaga sejak awal hingga sekarang dan juga diharapkan seterusnya.
“Selama 17 tahun saya mengajar di Ponpes Bali Bina Insani ini sebagai Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),” katanya.
Ni made Suardani mengaku awal mengajar di Ponpes ini memang agak canggung karena menggunakan pakaian yang berbeda. Dari waktu ke waktu, ia kemudian menyesuaikan diri dengan lingkungan Pondok ini.
Bahkan, anak-anak di Ponpes diakui sangat terbuka terbukti dengan penghormatan yang dilakukan kepada gurunya terutama guru Non-Muslim.
“Kami di sini toleransinya sangat kuat. Karena sejak awal hingga sekarang selalu rukun dan terbuka kemudian juga saling menghargai. Salah satu contohnya adalah ketika siswa yang sangat hormat kepada gurunya tanpa mebeda-bedakan agama. Mereka itu tidak pernah membedakan kami sebagai guru yang non-muslim, bahkan jika bertemu mereka salim tangan seperti guru lainnya. Jadi penerapan toleransi sangat tinggi di pondok ini,” ungkapnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Ponpes Bali Bina Insani, Yuli Saiful Bahri. Bahwa, salah satu guru yakni Ni Made Suardani memang sudah mengajar sejak bujangan atau baru lulus kuliah.
Bahkan hingga saat ini, Ni Made Suardani merupakan satu-satunya guru Hindu pertama yang masuk proses sertifikasi. Hingga saat ini, total ada 16 guru Hindu yang mengajar di Ponpes Bali Bina Insani ini.
Hari Besar Agama Hindu, Ponpes Tiadakan Pembelajaran
Pendiri ponpes, I Ketut Immaduddin Djamal menuturkan, untuk menghormati saudara Hindu saat merayakan hari raya keagamaan, kegiatan pembelajaran dihentikan alias diliburkan.
Hal ini sudah dilakukan sejak turun temurun untuk menghormati komunitas Hindu di Bali khususnya Desa Meliling. Kegiatan yang diliburkan seperti pada hari Raya Galungan, Kuningan, Nyepi dan hari Libur keagamaan lainnya.
Berita Terkait
-
Ruben Onsu Ikut Puasa dan Salat Lima Waktu Sebelum Resmi Mualaf, Dibimbing Ivan Gunawan
-
Dilakukan Ruben Onsu, Apakah Orang yang Baru Masuk Islam Boleh Jadi Imam? Begini Kata Ustaz
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Apakah Harus Izin Orang Tua sebelum Mualaf? Steven Wongso Akui Belum Kasih Tahu Ibu
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Investor Merapat! BRI Umumkan Cum Date Dividen, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Undangan Pernikahan Dengan Luna Maya di Ubud Diduga Bocor, Maxime Kecewa
-
Gara-gara Foto Ini Luna Maya Dibilang Anak Bali Banget Oleh Maxime Bouttier
-
Dari Lombok ke Pasar Dunia: Kisah Sukses "I Love Mutiara" Berkat Dukungan BRI
-
Di Balik Kisah Mistis Dan Pilu Jembatan Tukad Bangkung, Begini Suasana di Bawahnya