SuaraBali.id - Selama 16 tahun, Novi Kristiani (40) sudah membangun usaha Mie Ayam di Jembrana, Bali. Ia mengawali usaha mie ayamnya dari menumpang berjualan sampai menempati lahan kontrak.
Novi yang tinggal di Jalan Ngurah Rai Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana menceritakan, ayahnya dulu pandai meracik mie dan hingga kini ditekuninya hingga bisa membiayai hidup bersama keluarga.
Sejak itulah ia sempat bertemu tamu Jepang yang membeli mienya dan merasakan nikmat dengan citra rasa yang berbeda. Bahkan dengan bangganya menyampaikan, mie ayamnya ini justru sudah masuk TV Jepang.
Ia bercerita kala itu, ketika ada pembeli seorang wisatawan Jepang itu merekam saat meracik mie dan mengunggahnya di media Jepang.
Mie yang dibuat Novi ini disebutnya merupakan racikan asli dengan bahan yang dibuat sendiri tanpa pengawet. Dan di masa pandemic ini untuk meningkatkan efisiensi ia menggunakan sayuran hidroponik yang ditanam sendiri.
"Dengan penanaman hidroponik tanam sayur hijau dan seledri ini justru lebih meringankan dalam pembelian bahan sayur. Bahkan ini bisa mengurangi belanja di masa pandemi. Hasilnya sekitar sawi hijau 4 - kilo sedangkan seledri 1 kilo sehari,” uarnya.
Bahan hidroponik ini dirakit oleh sang anak dan ternyata bisa meringankan ongkos produksi.
"Bahan mie dibuat sendiri tanpa bahan pengawet. Telur, tepung terigu, tepung kanji dan bumbu racikan. Kemudian ada juga bakso yang diolah sendiri. Dalam pengerjaan justru tidak perlu menunggu waktu lama karena dibantu dengan alat mesin," ungkapnya.
Sedangkan untuk harga mie dengan varian biasa dijual dengan harga Rp8 ribu hingga Rp17 ribu, bisa juga sistem jual antar (COD). Ia mengaku selama pandemi omzet menurun drastis, biasanya keuntungan kotor Rp2 juta-Rp3 juta per hari belum termasuk biaya karyawan dan operasional.
Novi berharap dengan dibukanya pariwisata di Bali harapan tamu wisatawan datang langsung dan bisa menikmati mie tidak hanya melalui TV Chanel.
"Bahkan dunia pariwisata tidak dipersulit oleh pemerintah sehingga pengembang para usaha termasuk Mie Ayam bisa berjalan normal. Tidak hanya konsumen lokal tapi mancanegara terutama tamu Jepang," tutupnya.
Berita Terkait
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Bukan Eropa, Jeje Sebut Pelatih Korea atau Jepang Paling Cocok untuk Timnas Indonesia
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran