SuaraBali.id - Kabar soal seorang warga negara asing (WNA) alias bule Amerika Serikat yang menggegerkan Ubud, Bali Senin (18/10/2021) ternyata menyisakan cerita lain. Pasalnya ia ditemukan tak bernyawa di semak-semak pinggir jalan raya Monkey Forest, Padangtegal, Ubud, Gianyar Bali dan meninggalkan sepucuk surat wasiat.
Ia ditemukan warga pukul 19.55 Wita. Saat ditemukan, Bule yang bernama lengkap Robert Paul Evans, 51 ini diduga gantung diri menggunakan tali tambang plastik berwarna biru. Tubuhnya tampak samar-samar diantara pohon besar dan semak rerumputan.
BPBD Kabupaten Gianyar langsung mengevakuasi jasadnya. Jenazahnya lalu dibawa ke Forensik RSUP Sanglah Denpasar oleh PMI Kabupaten Gianyar. Ciri-ciri korban kepala plontos ada tato pada kedua tangan. Menggunakan baju kaos dan celana panjang.
TIm medis Puskesmas Ubud 1 dr Ni Wayan Sudri langsung melakukan pemeriksaan luar dan diketahui bahwa mayat korban sudah mengeluarkan bau busuk. Diduga korban meninggal sekitar 2 hari yang lalu sejak ditemukan.
"Pada pukul 11.00 WITA jenazah korban dibawa oleh Ambulance PMI Gianyar ke RSUP Sanglah Denpasar untuk dititip," jelasnya.
Terkait sebab kematian korban, polisi masih belum bisa memastikan. Namun dugaan awal, korban mengalami depresi akibat penyakit Multiple Sclerosis (gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang). Sesuai keterangan management Hotel Tegal Sari tempat korban menginap.
Dalam Kamar tempat korban menginap ditemukan surat dengan berbahasa Inggris yang mengarah pada keinginan mengakhiri hidup. Korban menulis dua buah surat wasiat.
Pertama berisi keinginan agar dikremasi. Kedua, ucapan terima kasih dan donasi sejumlah barang milik korban. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, kurang lebih begini isi surat wasiat korban.
"Saya ingin dikremasi di Monkey Forest. Tolong kirimkan amplop-amplop yang ada bersama surat ini. Passport saya ada di Bali Line, 51 Hanoman".
Surat wasiat kedua, ditujukan pada Hotel Tegal Sari. Isinya:
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan untuk segalanya. Waktu saya di Tegal Sari adalah yang terbaik yang pernah saya miliki selama ini. Tolong jangan bersedih. Tolong beri tahu Kadek bahwa dia akan menerima pembayaran dari teman saya Michael Sharpe di Amerika.
Saya tidak dapat mengucapkan terima kasih satu per satu kepada semua orang. Tolong sumbangkan pakaian saya.
Satu lagi, tolong berikan bluetooth speaker untuk Naren.
Selalu cinta
Wayan Adahy.
Berita Terkait
-
Pejabat AS Tegaskan Belum Ada Keputusan Final soal Gencatan Senjata Israel dengan Hizbullah
-
Scott Bessent Ungkap Rencana Pemotongan Pajak Besar-besaran di Pemerintahan Donald Trump
-
1 dari 3 Remaja Yahudi Amerika Dukung Hamas, Ungkap Studi Israel
-
Usai Terpidana Mati Mary Jane, 5 Napi Anggota 'Bali Nine' Dipertimbangkan untuk Dipindahkan ke Australia
-
Konsep Pidana di Indonesia Berubah Jadi Alasan 5 Anggota Bali Nine Akan Dipulangkan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kisah Pilu Petrus Saksikan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Menghantam Rumahnya
-
Setelah Tahu Akan Dipindahkan ke Australia, Ini Respons Scott Rush Bali Nine
-
DPRD Pilih Alphard Baru Ketimbang Mobil Listrik Karena Fasilitas di Bali Belum Memadai
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru