SuaraBali.id - Banyak orang kini gemar nonton drama Korea (drakor). Kegiatan menonton drama Korea ini tak hanya disukai anak muda, bahkan ibu rumah tangga pun banyak yang suka menonton drakor.
Saat pandemi, semakin banyak orang menghabiskan waktu dengan menonton drakor. Tetapi tak semua orang bisa menerima kehadiran drakor dan budaya Korea yang semakin massif di masyarakat.
Seperti reaksi seorang politisi Malaysia di mana ia menyebutkan bahwa tingkat bunuh diri dipengaruhi oleh tontonan drakor. Hal ini dinyatakan oleh politisi Malaysia, Mohd Apandi Mohamad.
Ungkapannya tentang drakor itu diunggah oleh Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman dalam ungghan Twitternya.
"Baru pertama kali saya mendengar ada yang mencoba untuk menyalahkan drakor untuk masalah bunuh diri. Bukannya [menyalahkan] stres, upah rendah, dan biaya hidup. Tapi drakor?" tulis Syed Saddiq pada akun Twitternya, Kamis (14/10/2021).
"Film adalah cerminan masyarakat. Ada adegan bunuh diri, mari kita belajar darinya. Misalnya berhenti nonton Hometown Cha Cha Cha terus masalah hilang? [dan berhenti bunuh diri]," imbuhnya.
Pada unggahan video Syed Saddiq, Mohd Apandi Mohamad yang merupakan anggota senator dari Malaysian Islamic Party (PAS) menyatakan bahwa remaja yang bunuh diri terdorong dengan drakor.
"Bahwa remaja yang memutuskan untuk bunuh diri setuju atau tidak ini terdorong karena film dan drama korea," ujarnya dalam rapat Dewan Negara.
"Setiap drama atau filmnya pasti ada bunuh dirinya," imbuhnya.
Ungkapannya tersebut muncul setelah senator lain, yakni Fadhlina Sidek meminta untuk adanya intevensi segera dari pemerintah perihal krisis kesehatan mental.
Ungkapan tersebut tentu memicu ketidaksetujuan dari warganet.
"Aku nonton drama ini [Scarlet Heart] 10 orang di drama mati tapi tak pernah terpikir buat bunuh diri lo," tulis warganet.
"Pertama-tama dia benar-benar hanya mengatakan drama korea yang menyebabkan bunuh diri tanpa bukti atau penelitian yang kuat. Dia benar-benar terdengar seperti pembenci korea di luar sana dan aku yakin dia tidak pernah benar-benar menonton drakor apapun," imbuh warganet lain.
"Ayo ajak dia nonton Hometwon Cha Cha Cha untuk healing," imbuh warganet lain.
Mohd Apandi Mohamad sendiri adalah senator dari PAS sejak dilantik pada tahun 2020. Ia adalah politisi senior yang bergabung di partai tersbeut sejak 1999.
Pria berusi 60 tahun tersebut telah menduduki berbagai jabatan politik selama karirnya.
Berita Terkait
-
Indonesia Lebih Spesial, Pengguna Yamaha NMAX di Malaysia Gigit Jari Karena Hal Ini
-
3 Rekomendasi Film Korea yang Dibintangi Yoo Da In, Terbaru ada Nocturnal
-
Korsel: Korut Perintahkan Tentaranya Bunuh Diri daripada Ditangkap Hidup-hidup di Ukraina
-
Ini 3 Fakta Menarik Malaysia Open 2025, An Se Young Satu-Satunya Juara Bertahan
-
Sinopsis Please Take Care of the Five Eagle Brothers, Dibintangi Uhm Ji Won
Terpopuler
- Sindir Pagar Laut Misterius 30 KM Kayak Tembok Ya'juj-Ma'juj, Denny Siregar: Kalau 3 Periode Sudah Jadi Pulau Baru!
- Baru Tiba di Bangkok, Pratama Arhan Jadi Korban Pemukulan
- Rocky Gerung Curigai Jokowi di Balik Misteri Pagar Laut: Mustahil Dipasang Bandung Bondowoso Semalam
- Bertolak Belakang dengan Irish Bella, Dokter Kamelia Kekasih Ammar Zoni Lepas Hijab
- Alex Pastoor: Saya Lebih Senang Jadi Asisten Ronald Koeman
Pilihan
-
Profesor Unmul: MBG Penting untuk Siswa Kurang Mampu di Kalimantan Timur
-
Profil Irfan Bachdim: Eks Bomber Timnas Indonesia, Asisten Pelatih Patrick Kluivert
-
Putuskan Cabut Gugatan di MK, Andika-Hendi Melempem di Tengah Jalan?
-
Makan Bergizi Gratis Mulai Berlangsung di Solo, Ini Kata Teguh Prakosa
-
Emiten Afiliasi Mantan Menteri BUMN (OBAT) Resmi IPO, Kantongi Rp59,5 Miliar
Terkini
-
Rem Blong, Bus Pariwisata di Bali Tabrak Pagar Rumah Warga
-
Hujan Terus Menerus, Harga Cabai di Karangasem Capai Rp 105 Ribu Per Kilogram
-
Inilah Sosok Bandar Sabu Terbesar di Pulau Sumbawa Beserta Kekayaannya
-
Sosok Pemain Persik Kediri Ini Dinilai Akan Jadi Ancaman Bagi Bali United
-
Boris Kopitovic Siap Debut Bersama Bali United Melawan Persik Kediri