SuaraBali.id - Daftar nama bahasa daerah Bali yang jarang diketahui publik. Warga Bali bicara sehari-hari dengan 5 bahasa yang berbeda, tergantung tempat tinggal mereka.
Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang tenar dengan sebutan Pulau Dewata.
Daerah yang berada di kepulauan Nusa Tenggara itu mempunyai budaya dan adat istiadat yang beragam.
Tak terkecuali nama bahasa daerah Bali. Ada sejumlah nama bahasa daerah di Bali yang biasa digunakan masyarakat untuk berkomunikasi sehari-hari.
Beragam bahasa ini menambah wahana kebudayaan di provinsi yang sering dikunjungi turis dari mancanegara itu.
Berikut daftar nama bahasa daerah Bali yang perlu kamu ketahui:
1. Bahasa Bali
Bahasa ini berasal dari Provinsi Bali atau bahasa daerah Bali.
Bahasa Bali dibagi menjadi dua jenis, dialek Bali Aga atau Bali Mula dan dialek Bali dataran.
Baca Juga: 10 Beach Club di Bali Terbaik: Nikmati Keindahan Pantai Sembari Santai di Bar
Dialek Aga merupakan bahasa Bali yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat Bali di dataran tinggi Pulau Bali.
Sebaran dialek Bali Aga meliputi sebagian daerah di Kabupaten Karangasem, sebagian Kabupaten Tabanan, sebagian Kabupaten Buleleng dan sebagian Kabupaten Jembrana.
Sedangkan dialek dataran sebaliknya, dialek ini diucapkan oleh masyarakat Bali yang tinggal di dataran rendah.
Dialek ini menyebar di sebagian wilayah Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Bangli serta Kabupaten Buleleng.
Bahasa Bali ini tidak hanya digunakan di Pulau Dewata saja. Namun juga menyebar ke sejumlah daerah sekitar Bali, seperti Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur.
Bahkan bahasa ini juga menyebar ke sebagian daerah Lampung, Sulawesi Tengah hingga Kalimantan Tengah.
Sebenarnya bahasa Sasak merupakan bahasa dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Bahasa ini kemudian berkembang ke daerah sekitarnya, termasuk Provinsi Bali. Bahasa sasak di Bali juga terbagi menjadi dua dialek, yakni dialek Bukit Tabuan dan dialek Celuk Bawang.
Dialek Bukit Tabuan biasa dituturkan oleh masyarakat yang tinggal di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.
Sedangkan dialek Celukan Bawang dituturkan warga di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Grokgak, Kabupaten Singaraja.
Di Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, juga terdapat 26 kampung Sasak yang tersebar di tiga desa, yakni Desa Subagan, Desa Tumbu dan Desa Kota.
Masyarakat di Kampung Sasak Desa Subagan memakai bahasa Bali, sedangkan masyarakat di Desa Tumbu memakai bahasa Sasak Bali seperti Desa Tianyar.
3. Bahasa Jawa
Bahasa Jawa merupakan bahasa yang berasal dari Pulau Jawa. Masyarakat Bali yang menggunakan atau menuturkan bahasa ini tinggal di Kabupaten Buleleng.
Isolek Jawa di Bali merupakan bahasa yang berbeda kalau dibandingkan dengan bahasa di terdekatnya, misalnya bahasa Bali, Sasak Bali, Melayu, Madura.
Jika dihitung dengan dialektometri, isolek Jawa di Bali adalah bahasa yang berbeda dengan persentase perbedaan mencapai lebih dari 51 persen dibandingkan penggunaan bahasa Jawa di Pulau Jawa, khususnya dialek Yogyakarta dan Solo.
Meski bahasa ini berasal dari Pulau Madura, bahasa ini juga digunakan sebagian masyarakat Bali. Sebab bahasa Madura juga menyebar ke Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat.
Bahasa Madura biasa dituturkan oleh masyarakat Bali yang tinggal di Desa Celukan Bawang, kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.
Bahasa Madura merupakan bahasa dengan persentase perbedaan di atas 90 persen jika dibandingkan bahasa Bali, Melayu, Jawa dan Sasak Bali yang digunakan di Provinsi Bali.
Di Pulau Dewata, bahasa Melayu diucapkan oleh masyarakat yang tinggal di Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
Sehingga bahasa ini sering disebut dengan bahasa Melayu Loloan. Isolek Melayu di Bali merupakan bahasa yang sama dengan bahasa Melayu di Riau. Perbedaanya sebesar 78,50 persen, sehingga beda dialek.
Nah, itu tadi macam-macam nama bahasa daerah di Provinsi Bali. Saat kamu berkunjung ke sana apakah kamu ingin mencoba bahasa-bahasa itu untuk berkomunikasi dengan warga Bali?
Kontributor : Muhammad Aris Munandar
Tag
Berita Terkait
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Alfeandra Dewangga ke Bali United? Bojan Hodak Ungkap Hal Mengejutkan
-
Bintang Film Dewasa Bonnie Blue Ditangkap di Bali, 19 Kostum Tematik Disita
-
Warga Desa Jatiluwih Bali Gelar Aksi Protes dengan Tutupi Sawah
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Layanan BRI Mampu Jangkau Wilayah 3T Berkat Roket Ariane 5 dari Pusat Antariksa Guyana
-
Bukan Hanya ATM, AgenBRILink Jadi Layanan Andalan BRI untuk Tembus ke Daerah Pelosok
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025