
SuaraBali.id - Sebagai kawasan destinasi terkenal di Tanah Air, warga di Bali pasti kerap menjumpai orang-orang Barat yang menyewa mobil dan menyetir sendiri. Juga mungkin merasa kaget atau bahkan unik, manakala menjumpai mereka menerapkan parkir maju. Bukan seperti kita, warga setempat yang terbilang lebih piawai menerapkan parkir mundur.
Dikutip kanal otomotif Suara.com, jaringan SuaraBali.id, dari WapCar, ternyata ada hal yang melatarbelakangi kebiasaan parkir mundur dan alasan mengapa lebih nyaman parkir maju.
Sebuah studi tentang kebiasaan parkir baru saja usai penelitiannya. Para pengemudi di negara-negara seperti Malaysia, Jepang, Hong Kong, dan Singapura secara keseluruhan lebih suka melakukan parkir mundur.
Sementara pengemudi Eropa dan Amerika Serikat lebih memilih parkir maju.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Charles Stewart Rolls, Perusahaan Ini Lakukan Seremoni Keliling London
Alasan pengemudi di negara-negara Asia lebih memilih parkir mundur, karena dianggap lebih nyaman dan karena kepadatan jumlah penduduk. Parkir mundur dinilai lebih efisien dan mobil lebih mudah bermanuver di tempat sempit saat mundur.
Selain itu, parkir mundur umumnya dianggap lebih aman. Karena ruang yang sangat terbatas, sebagian besar ruang sengaja dirancang untuk memungkinkan pengemudi untuk parkir mundur yang membutuhkan lebih sedikit ruang untuk parkir.
Kebisaan pengemudi di Asia untuk parkir mundur itu juga secara tidak langsung menjawab kondisi ruang terbatas, sementara tempat yang dibutuhkan untuk parkir terbilang sangat banyak.
Sementara di Eropa dan Amerika Serikat, negara-negara di kawasan ini memiliki kepadatan penduduk yang lebih rendah. Supermarket menawarkan tempat parkir yang lebih luas dan kegiatan belanja bahan makanan dengan jumlah besar lebih jarang.
Selain itu, supermarket dan mal terletak cukup jauh dari kota sehingga ruang parkir yang luas lebih disukai.
Baca Juga: Wisata Bali: Bisnis Jet Pribadi Tumbuh Saat Pandemi, Rute Pulau Dewata Terlaris
Pada akhirnya, alasan utama mengapa parkir mundur diterima di Asia adalah karena kepadatan penduduk. Dibandingkan dengan Barat, supermarket dan fasilitas lainnya seringkali terletak di pusat kota di Asia.
Berita Terkait
-
PSSI Jelaskan Alasan Pilih Bali Jadi Tempat TC Timnas Indonesia
-
Sosok Yosef Nahak, Ketua DPD GRIB Bali yang Baru Dilantik, Pecalang Khawatirkan Gesekan
-
Ormas GRIB Besutan Hercules Muncul di Bali, Rambo Bantah Terafiliasi Dengan Gerindra
-
Ramai Warga Bali Tolak GRIB: Kami Nggak Butuh, Kami Sudah Punya Pecalang!
-
Rambo Gerindra Buka Suara Usai Bendera Partai Muncul di Pelantikan GRIB Bali
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Mutasi Anak Try Sutrisno Batal Usai Dikaitkan Isu Pemakzulan, Purnawirawan Minta Panglima TNI Cermat
- 5 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan untuk Pekerja Keras: Pilih yang Irit atau yang Ngebut?
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
Pilihan
-
Sejarah Baru! Penjualan Mobil Listrik Kalahkan Mobil Hybrid di Kuartal I 2025
-
Bertemu Presiden FIFA di Vatikan, Jokowi Curhat Kondisi Sepak Bola Indonesia
-
Garuda Indonesia Tak Kuat Bayar Biaya Perawatan Pesawat, Erick Thohir Mau Panggil Wamildan Tsani
-
Persib Bandung Terancam Gagal Juara BRI Liga 1 2024/2025 Gara-gara Persebaya, Begini Hitungannya
-
Jual Data Demi Uang: Warga Bekasi Antre Pindai Retina di Worldcoin
Terkini
-
Link DANA Kaget Untuk Healing Tipis-tipis Setelah Menghadapi Senin yang Sibuk
-
Gara-gara Mokondo, Driver Taksi Online di Bali Habisi Kekasihnya di Mobil Terios
-
Jelang Pernikahan Luna Maya Dan Maxime Bouttier, KUA Sukawati Benarkan Ada Artis Menikah
-
GRIB Ditolak di Bali, Giri Prasta : Sudah Ada Ribuan Pecalang yang Menjaga Pulau Dewata
-
Strategi BRI: Fokus ke UMKM, Digitalisasi, dan Human Capital