SuaraBali.id - Pemandangan baru bisa terlihat oleh para calon penumpang di Pelabuhan Gilimanuk, berjamurnya klinikpenyedia jasa rapid tes.
Ada sembilan klinik yang beroperasi di sepanjang jalan dari Gelung Kori hingga menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, termasuk yang beroperasi di dalam pelabuhan.
Ada sejumlah petugas rapid yang menawarkan jasa dengan cara mencegat pelaku perjalanan sebelum masuk ke pelabuhan.
Seperti calo mencegat pengendara yang menuju ke Pelabuhan Gilimanuk mengarahkan agar menjalani rapid test tertentu. Semua bersaing menawarkan jasa rapid test pada pengguna jalan.
Baca Juga: Masyarakat Diimbau Waspada Potensi Bencana di Sumut
Menjamurnya klinik jasa rapid tes di Gilimanuk, diduga harga biaya rapid tes di Pelabuhan Gilimanuk lebih mahal jika dibandingkan harga rapid tes di Banyuwangi Jawa Timur.
Untuk di Gilimanuk biaya rapid tes dipatok Rp 60 ribu, sedangkan di Banyuwangi sekitar Rp 80 ribu.
Dianggap mendapatkan keuntungan yang menggiurkan sehingga ada penambahan klinik rapid tes namun belum mengantongi rekomendasi dari Satgas.
Perbedaan harga ini sering dikeluhkan pengguna jasa rapid test yang akan masuk Bali.
Saat keluar dari Bali, harga rapid test dua kali lipat dibandingkan saat akan masuk Bali melalui Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Baca Juga: Berkat Wakaf Mata Air, Wilayah di Gunungkidul Ini Lepas dari Kekeringan Parah Menahun
Terkait dugaan munculnya klinik rapid tes tanpa ijin tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra berkomentar.
Menurutnya, klinik untuk rapid test di sekitar Pelabuhan Gilimanuk yang sudah mendapat rekomendasi dari Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana sebanyak tujuh klinik.
Sedangkan dua klinik yang barada di dalam areal Pelabuhan merupakan otoritas dari ASDP yang memiliki izin langsung dari Kementerian Kesehatan.
“Untuk menyikapi munculnya klinik jasa rapid tes di Gilimanuk tanpa mengantongi ijin tersebut, pihaknya akan melaksanakan pengecekan dengan Satgas Covid-19 terhadap klinik jasa rapid tes yang ada. Apakah sudah mengantongi ijin sesuai ketentuan atau tidak,” kata Agus dilansir dari Berita Bali, Selasa (24/8/2021).
Sebelumnya, klinik tempat rapid di sekitar Pelabuhan Gilimanuk pernah mendapatkan peringatan keras dari Dinas Kesehatan Jembrana.
Hal tersebut dikarenakan tenaga kesehtan yang bertugas mengambil sampel swab tidak memiliki izin praktek (SIP) dan sertifikasi kompetensi sebagai tenaga swab.
Berita Terkait
-
Tragis! Turis Italia Tewas Tertusuk Ikan Ini Saat Berselancar di Perairan Mentawai
-
Diguncang Gempa, Sejumlah Bangunan di Kabupaten Bandung Rusak
-
Selama Januari Hingga Agustus 2024, 499 Kebakaran Terjadi di Jakarta, 18 Meninggal
-
Kondisi Terkini Kebakaran yang Hanguskan Ratusan Rumah di Manggarai
-
Terjadi Luapan Sungai, Sawah Penghasil Padi di Kabupaten Konawe Belum Produksi
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Terkuak! Ini Sosok Striker Keturunan yang Segera Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Punya Darah Medan!
-
Batubara Ekspor Sumber Global Energy Dikomplain Vietnam karena Tak Sesuai Nilai Kalori
-
Harga Emas Antam Hari Ini Terpeleset Jatuh Rp30.000, Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Meski Diupayakan, Menhub Tak Jamin Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Nataru
-
Derbi Keturunan! Julian Oerip Cetak Gol Saat AZ Bantai Samuel Silalahi di UEFA Youth League
Terkini
-
Kembali Erupsi, Gunung Lewotobi Laki-laki NTT Semburkan Abu 5.000 Meter
-
Video Viral Emak-emak Ngaku Disekap 5 Hari di Villa, Polda Bali : Hoaks
-
Akademisi Unram Sebut Banyak Anak Muda NWDI Kecewa Dengan Langkah Politik TGB
-
Malaysia Buka 4 Ribu Lowongan Kerja Migran Asal NTB, Ini Jobdesk Dan Penempatannya
-
Siswa yang Duel Terbuka di SMAN 2 Abiansemal Peserta Jegeg Bagus, Disdikpora : Sudah Clear