Pebriansyah Ariefana | Novian Ardiansyah
Minggu, 22 Agustus 2021 | 13:59 WIB
Motor Honda yang dipakai oleh militisi Taliban di Afghanistan (Twitter/Pajhwok)

"Ini masalahnya ini gak bisa dibaca ini Afghanistan apakah dia Afghan apakah dia Taliban yang Afghan atau Afghan yang Taliban itu sebenarnya confusing. Jadi daripada kita ambil risiko gitu kan mendingan kita taruh, kita dalam nama kemanusiaan kita harus menampung mereka kebijakannya, tapi harus di pulau yang menurut saya pulau terluar lah yang susah," tutur Connie.

Sebuah rilis foto dari Kementerian Pertahanan Inggris, pasukan AD Inggris hendak turun dari pesawat RAV Voyager, sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Kabul pada Minggu (15/8/2021). Mereka tergabung dalam Operasi PITTING untuk mengevakuasi warganya dari Afghanistan. (Foto: via AFP)

Kebijakan menempatkan pengungsi asal Afghanistan nantinya di pulau terluar iala guna mencegah paham-paham mereka masuk dan mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia.

Pasalnya dikatakan Connie persoalan Afghanistan dan Taliban sudah pasti dikaitkan dengan isu agama.

"Sekali lagi kenapa saya beri tekankan ini karena yang dibawa itu pasti isu agama itulah yang mudah dijual. Yang dibangun itu rasa keagamaan bukan masalah lain dan orang kita ini malas baca apalagi baca sejarah," ujar Connie.

Load More