Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Novian Ardiansyah
Minggu, 22 Agustus 2021 | 13:59 WIB
Motor Honda yang dipakai oleh militisi Taliban di Afghanistan (Twitter/Pajhwok)

SuaraBali.id - Banyak fans Taliban di Indonesia. Hal itu dinyatakan Pengamat Militer Connie Rahakundini.

Dia meminta ada antisipasi jika Indonesia kedatangan para pengungsi asal Afghanistan. Langkah antisipasi diperlukan guna mencegah paham tentang ideologi atau pikiran dari Taliban masuk mempengaruhi masyarakat Indonesia.

"Jangan salah kita tuh banyak sekali fans Taliban di sini. Fans Taliban dalam tanda kutip ya," kata Connie dalam diskusi daring, Minggu (22/8/2021).

Juru Bicara Kantor Politik Taliban, Suhail Shaheen di Qatar. ANTARA/Anadolu Agency/am

Connie mengatakan para fans tersebut menganggap bahwa apa yang dilakukan Taliban merupakan perjuangan jihad.

Baca Juga: New Virmen: Taliban Asyik Main Bom-bom Car, Kurir Antar Paket Sampai ke Gunung Semeru

"Banyak sekali fans-fans yang menganggap itu adalah perjuangan jihad atas nama agama. Nah ini yang mesti betul-betul betul kita luruskan betul. Jangan sampai disalah mengerti," ujar Connie.

"Karena apa saya khawatir gerakan ini akan malah mempengaruhi nantinya nih kalau dibawa agama kan sudah tembus semua border harus sangat hati-hati," sambungnya.

Motor Honda yang dipakai oleh militisi Taliban di Afghanistan (Twitter/Pajhwok)

Pulau Penampungan Pengungsi Afghanistan

Connie Rahakundini mengatakan Indonesia akan mengalami masalah besar dampak dari Taliban yang sekarang kembali menguasai Afghanistan.

Permasalahan itu ialah mengenai warga asal Afghanistan yang ramai-ramai meninggalkan negaranya untuk mengungsi ke negara lain.

Baca Juga: Clubhouse Hapus Informasi Pribadi Pengguna di Afghanistan

Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid saat konferensi pers di Kabul, Selasa (17/8/2021). (Foto: AFP)

Indonesia kata Connie akan menjadi salah satu negara tujuan dari para pengungsi.

"Menurut saya kita akan kena satu masalah besar. The refugees, orang-orang kapal, manusia-manusia kapal itu kemarin kita lihat pakai pesawat itu di kapal, yang pakai kapal pasti lebih nekat lagi dan ini pasti ke kita, banyak negara akan menolak pasti ke kita akan larinya ke kita," kata Connie dalam diskusi daring, Minggu (22/8/2021).

Connie mengatakan antisipasi terhadap kedatangan para pengungsi asal Afghanistan itu juga telah ia bahas bersama TNI Angkatan Laut.

Taliban berhasil menguasai kembali Afganistan. [DW Indonesia]

Dalam perbincangannya bersama AL, Connie menilai bahwa Indonesia sudah harus bersiap untuk menampung pengungsi.

Salah satu opsi untuk menerima dan menampung kedatangan pengungsi asal Afghanistan ialah dengan menyediakan pulau terluar bagi mereka.

Pasalnya kata Connie sejauh ini tidak bisa dideteksi mana dari mereka yang memang Taliban atau benar-benar pengungsi asal Afghanistan.

"Ini masalahnya ini gak bisa dibaca ini Afghanistan apakah dia Afghan apakah dia Taliban yang Afghan atau Afghan yang Taliban itu sebenarnya confusing. Jadi daripada kita ambil risiko gitu kan mendingan kita taruh, kita dalam nama kemanusiaan kita harus menampung mereka kebijakannya, tapi harus di pulau yang menurut saya pulau terluar lah yang susah," tutur Connie.

Sebuah rilis foto dari Kementerian Pertahanan Inggris, pasukan AD Inggris hendak turun dari pesawat RAV Voyager, sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Kabul pada Minggu (15/8/2021). Mereka tergabung dalam Operasi PITTING untuk mengevakuasi warganya dari Afghanistan. (Foto: via AFP)

Kebijakan menempatkan pengungsi asal Afghanistan nantinya di pulau terluar iala guna mencegah paham-paham mereka masuk dan mempengaruhi pola pikir masyarakat Indonesia.

Pasalnya dikatakan Connie persoalan Afghanistan dan Taliban sudah pasti dikaitkan dengan isu agama.

"Sekali lagi kenapa saya beri tekankan ini karena yang dibawa itu pasti isu agama itulah yang mudah dijual. Yang dibangun itu rasa keagamaan bukan masalah lain dan orang kita ini malas baca apalagi baca sejarah," ujar Connie.

Load More