Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 19 Agustus 2021 | 14:16 WIB
Verdy Idham Henyansyah alias Ryan 'jagal' Jombang [Foto: Hops.id]

SuaraBali.id - Siapa Ryan Jombang alias Very Idham Henyansyah? Namanya mendadak viral setelah dipukul Habib Bahar Bin Smith di penjara. Berikut profil Ryan Jombang.

Ryan Jombang adalah seorang terpidana mati yang terlibat kasus pembunuhan berantai di Jakarta dan Jombang.

Ryan Jombang lahir di Jombang, 1 Februari 1978. Diberitakan, Ryan Jombang mendasari kejahatannya karena dendam.

Verdy Idham Henyansyah alias Ryan 'jagal' Jombang [Foto: Hops.id]

Dari hasil pemeriksaan psikologi terungkap bahwa Ryan Jombang merasa tidak mendapatkan perhatian, terutama dari ibunya.

Baca Juga: Terungkap! Habib Bahar Aniaya Ryan Jombang Gara-Gara Uang Ratusan Ribu

Di masa kecilnya, Ryan kerap mendapatkan kekerasan dari ibunya, dan akhirnya Ryan memendam kebencian kepada sang ibu.

Sebagai pelampiasan, Ryan justru menyukai sosok laki-laki dan dirinya mengalami penyimpangan seksual.

Habib Bahar bin Smith [Terkini.id]

Perilaku Ryan Jombang banyak berubah ketika dirinya duduk di bangku SMP. Ryan lebih banyak menekuni kegiatan perempuan seperti menari dan juga berdandan.

Di sekolah, Ryan dikenal lebih dekat dan lebih banyak berteman dengan perempuan, dan juga banyak terlibat kegiatan kesenian, terutama menari.

Namun demikian Ryan Jombang dikenal cerdas, cekatan, dan pandai bergaul. Bahkan Ryan sempat menjadi siswa sekolah favorit, di SMA Negeri I Jombang.

Baca Juga: Terungkap! Pengacara Klaim Utang Habib Bahar ke Ryan Jombang Bukan Rp 10 Juta, Tapi...

\Namun di sana sifat dan sikapnya semakin labil. Dirinya hanya bertahan satu bulan lalu pindah ke SMA Kabuh dan bertahan satu semester, sebelum akhirnya pindah ke SMA Negeri III.

Di sana Ryan juga hanya bertahan selama sebulan, lalu pindah ke Jakarta.

Habib Bahar bin Smith. [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

Di Jakarta, Ryan Jombang merasa lebih diterima dan bertemu dengan kalangan homoseksual dari kalangan menengah ke atas.

Di Ibu Kota, Ryan kerap berpindah-pindah tempat tinggal dan pernah tinggal di beberapa kamar kos atau kamar apartemen dengan harga sewa yang tinggi.

Pada saat melakukan pembunuhan berantai di Jakarta dan Jombang, Ryan Jombang masih berusia 29 tahun.

Ryan Jombang membunuh korban yang kebanyakan masih muda, bahkan ada yang masih balita.

Ryan Jombang membunuh korban pertamanya, yaitu Guruh Setyo Pramono alias Guntur (27) di Jombang pada bulan Juli 2007.

Kepala Guntur dipukul menggunakan benda keras hingga tewas, mayatnya lalu digulung dengan kasur dan di bakar.

Sisa-sisa tubuh Guntur kemudian di gulingkan ke dalam kolam ikan di halaman belakang rumah dan dikubur dengan tanah.

Sementara itu, korban lainnya dimutilasi dalam dua buah tas dan sebuah kantong plastik di dua tempat di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan pada Sabtu pagi tanggal 12 Juli 2008.

Setelah media memberitakan kasus mutilasi yang dilakukan oleh Ryan, banyak masyarakat melaporkan bahwa kerabat mereka hilang setelah sebelumnya diketahui bersama Ryan.

Ryan Jombang kemudian mengakui telah membunuhan enam orang lainnya dan tubuh mereka ditemukan ditanam di halaman belakang rumah yang sama. Total yang dibunuh oleh Ryan Jombang ada 11 orang.

Terlibat Perselisihan dengan Habib Bahar Smith

Kabarnya, perselisihan Ryan Jombang dan Habib Bahar dipicu masalah uang. Dalam perselisihan itu, Habib Bahar sampai memukul Ryan.

Habib Bahar Smith adalah seorang terpidana kasus penganiayaan anak di bawah umur yang juga sebagai santrinya.

Kepala Lapas Gunung Sindur, Mujiarto tidak membantah kabar Ryan Jombang dipukul Habib Bahar itu.

Mujiarto mengakui bahwa perselisihan itu akibat masalah uang, namun tidak dijelaskan secara rinci permasalah itu.

Mujiarto memastikan bahwa kondisi Ryan Jombang baik-baik saja, dan tidak mengalami luka serius.

Kemudian, kasus tersebut sudah diselesaikan, dan Ryan Jombang telah mengakui bahwa dirinya salah.

Seperti itulah profil Ryan Jombang, terpidana mati kasus pembunuhan yang baru saja berselisih dengan Habib Bahar Smith.

(Rishna Maulina Pratama)

Load More