SuaraBali.id - Banyak yang meminta justru aparat seharusnya menghukum para pengendara sepeda motor berknalpot brong karena meresahkan dan mengganggu ketertiban
Oknum prajurit TNI AD Serka S yang bertugas sebagai Babinsa Koramil 1608-07/Monta, Kodim 1608/Bima terpaksa harus menjalani masa tahanan. Ini karena aksinya memaksaa seorang warga menempelkan telinganya di knalpot brong sepeda motor viral di media sosial.
Serka S kini ditahan di Subdenpom IX/2-2 Bima. Ia ditahan dengan kasus tindak pidana penganiayaan. Hal tersebut disampaikan Kadispenad Brigjen TNI Tatang Subarna dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (15/8/2021).
Dilansir dari Beritabali.com, Kadispenad mengatakan, kejadian tersebut bermula dari kegiatan razia sepeda motor berknalpot racing oleh anggota Koramil Monta bersama Bhabinkamtibmas setempat dan mengamankan satu motor dengan pemiliknya.
Baca Juga: Ramai Ada Ducati Ditilang, Mari Bersama-sama Menilik Aturan Soal Knalpot Bising
“Saat diamankan di Posramil Monta Selatan, salah satu Babinsa Serka S menghukum pesepeda motor tersebut dengan mendekatkan telinganya tepat pada lubang knalpot motor racing,” katanya.
Menurut Brigjen Tatang, proses hukum terhadap oknum prajurit tersebut sudah sesuai dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa. Bahwa tidak ada penyelesaian selain proses hukum bagi setiap prajurit TNI AD yang terbukti melanggar.
Tuai Dukungan
Sementara terkait penahanan anggota TNI ini yang diungggah melalui halaman resmi Facebook TNI Angkatan Darat mendapat tanggapan beragam dari netizen dan kebanyakan mendukung tindakan anggota TNI karena ulah pemotor berknalpol racing dinilai meresahkan masyarat dan mengganggu ketertiban umum.
Salah satunya komentar akun @Abdul Hafid, “Izin Pak KASAD, tindakan itu diambil berdasarkan laporan masyarakat, langkah yang diambil oleh Babinsa sudah tepat, masyarakat setempat siap memberi kesaksian. Karena itu RACING seringkali cukup meresahkan,".
Baca Juga: Gaspol! Polresta Solo Sikat 30 Lebih Motor Berknalpot Brong Saat Lebaran
"Masyarakat justru bersyukur dengan adanya Posramil Monta Selatan, racing seringkali menjadi salah satu pemicu konflik antar desa di kecamatan Monta. Dan kami secara kolektif masyarakat Monta Selatan meminta Kepada TNI POLRI kala itu untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu,"
Berita Terkait
-
Makassar Lebih Tenang! Ribuan Knalpot Brong Dimusnahkan
-
Tiga Alasan Sebaiknya Motor Tidak Menggunakan Knalpot Brong
-
Penelitian: Pengguna Mobil dengan Knalpot Brong Miliki Kecenderungan Psikopat
-
Turis Korea Ini Benci Suara Knalpot Saat Jalan Kaki di Indonesia
-
Polris Gelar Operasi Keselamatan Seluruh Indonesia, Sasar Pengguna Knalpot Brong Hingga Strobo
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Arus Balik Lebaran 2025 Meningkat, Terminal Mengwi Bali Catat Lonjakan Penumpang Dibanding 2024
-
Program Pemberdayaan UMKM oleh BRI Mampu Tingkatkan Skala Bisnis Unici Songket Silungkang
-
Bali Larang Minuman Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter, GPS : Kesewenang-wenangan, Bisa Digugat
-
Ini Fasilitas Posko Mudik BUMN dari BRI Saat Arus Balik Lebaran 2025: Agar Pemudik Nyaman
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali