Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 16 Agustus 2021 | 17:30 WIB
Teks proklamasi

SuaraBali.id - Kronologis pembuatan teks proklamasi dari pembuatan sampai penyebaran teks proklamasi. Penyebar teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ada 4 tokoh. Mereka adalah Teuku Mohammad Hassan dari Aceh, Sam Ratulangi dari Sulawesi, Ketut Pudja dari Sunda Kecil (Bali), dan A.A. Hamidan dari Kalimantan.

Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada 17 Agustus 1945. Menurut penanggalan Jepang, teks proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada 17 Agustus 2605.

Teks proklamasi dibacakan oleh Soekarno didampingi Mohammad Hatta. Pelaksanaan pembacaaan teks proklamasi bertempat di rumah hibah Faradj Bin Said Bin Awadh Martak.

Teks proklamasi

Rumah beralamat di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56 Jakarta Pusat.

Baca Juga: LENGKAP Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pembacaan Teks Proklamasi

Pembacaan teks proklamasi menjadi awal baru era perlawanan diplomatik dan bersenjata dari Revolusi Kemerdekaan Indonesia.

Perang terus berlanjut meskipun pembacaan teks proklamasi telah dilaksanakan sampai Belanda secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1949.

Hal itu terjadi setelah peristiwa yang juga menandai bearkhirnya Perang Dunia II yang mana Hiroshima dan Nagasaki hancur oleh Bom Atom.

Teks proklamasi

Utusan Penyebar Proklamasi

Baca Juga: LENGKAP! Isi Teks Proklamasi: Sejarah, Perumusan dan Arti Penting

Teks proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Mohammad Hatta. Keduanya kemudian ditunjuk sebagai Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia. Berita pembacaan teks proklamasi disebarkan secara langsung oleh para utusan ke daerah-daerah.

Para utusan yang ikut menyebarkan berita proklamasi Indonesia antara lain:

  • Teuku Mohammad Hassan dari Aceh
  • Sam Ratulangi dari Sulawesi
  • Ketut Pudja dari Sunda Kecil (Bali)
  • A.A. Hamidan dari Kalimantan

Berikut isi teks proklamasi:

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, 17 Agustus 1945

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta.

(Mutaya Saroh)

Load More