SuaraBali.id - Sampai semester pertama 2021 Pendapatan Asli Daerah atau PAD Kabupaten Tabanan masih jauh dari harapan. Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan, AA Gde Dalem Trisna Ngurah mengatakan, hingga akhir Juni PAD Tabanan sekitar 38 persen atau sekitar Rp149 miliar dari Rp391 miliar yang ditetapkan. Demikian dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id.
"Pencapaian PAD memang masih rendah, ini karena dampak pandemi dan kebijakan PPKM sebagai upaya percepatan penanganan lonjakan kasus COVID-19," jelas AA Gde Dalem Trisna Ngurah, Selasa (10/8/2021).
Tabanan kini hanya bisa mengandalkan sumber pendapatan daerah dari retribusi dan pajak, seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan (Pbb-P2).
Selain bersumber dari pajak dan retribusi daerah, potensi pendapatan daerah lainnya yang dikelola juga dominan berasal dari DAK (Dana Alokasi Khusus) dan DAU (Dana Alokasi Umum).
"Harapan kami, pandemi bisa cepat teratasi sehingga sumber pendapatan daerah bisa kembali pulih. Untuk itu kami selalu mengimbau warga masyarakat untuk tetap sadar akan pentingnya protokol kesehatan, terutama wajib masker di setiap aktivitas di luar rumah," lanjutnya.
Ketua Komisi III DPRD Tabanan AA Nyoman Dharma Putra menyatakan memang sulit untuk mencapai target. Pencapaian pendapatan daerah masih rendah di masa pandemi dan kebijakan PPKM dengan perpanjangan sebagai upaya menekan lonjakan kasus COVID-19 menjadi pendorongnya.
Hanya, politisi yang akrab dipanggil Gung Baron ini tetap menekankan agar kinerja OPD khususnya OPD penghasil lebih inovatif mencari peluang untuk target pajak dan retribusi. Selain mengoptimalkan pendapatan yang selama ini menjadi penghasil PAD.
Berita Terkait
-
Transformasi Pendidikan, Mengapa Inovasi Jadi Kunci Masa Depan Belajar di Indonesia
-
Realme Pad 3 Lolos Sertifikasi, Diprediksi Jadi Tablet Murah Anyar
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
Spesifikasi POCO Pad M1: Tablet Murah Rp 3 Jutaan, Skor AnTuTu Tinggi
-
Sekjen DPR: Penghargaan Detikcom Jadi Pelecut Keterbukaan Informasi Parlemen
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran