SuaraBali.id - Haryani meninggal dunia di Padanggalak Sanur, Bali. Di sana adalah kawasan eks lokalisasi.
Haryani tewas di bekas lokalisasi Jagung 1 Padanggalak Sanur, pada Rabu 4 Agustus 2021 pagi. Dugaan terbaru, Haryani meninggal dunia bukan karena dibunuh tapi Haryani memiliki riwayat sakit dalam. Sehingga mulutnya mengeluarkan darah.
Polisi masih menunggu hasil lengkap dari tim medis RSUP Sanglah Denpasar.
Hal ini dikatakan Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi. Dia menegaskan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan anggota Reskrim Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Timur, tidak ditemukan adanya unsur kekerasan atau penganiayaan yang menewaskan Haryani (50) di bekas lokalisasi prostitusi Padanggalak Sanur.
Dipastikan, korban yang bekerja sebagai Pekerja Sek Komersial (PSK) itu meninggal akibat sakit dalam yang dideritanya sejak lama.
"Jadi kami perlu meluruskan bahwa terkait orang meninggal di Padanggalak bukan korban pembunuhan tapi karena sakit. Menurut keterangan keluarga korban memiliki riwayat penyakit dalam," ujar Iptu Sukadi.
Pasca menerima laporan orang meninggal di Padanggalak, Rabu 4 Agustus 2021, anggota Reskrim Polresta Denpasar langsung melakukan penyelidikan, memeriksa saksi-saksi dan olah TKP.
Sementara berdasarkan dari hasil pemeriksaan tubuh yang dilakukan Tim Identifikasi Polresta Denpasar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim medis RSUP Sanglah Denpasar untuk memastikan penyebab kematian korban," tegas Iptu Sukadi.
Baca Juga: PSK Lokalisasi Batam di Masa Pandemi, Tak Dapat Bantuan-Pilih Pulang Kampung
Seperti diberitakan, Haryani seorang PSK Padanggalak ditemukan meninggal di kamarnya dalam kondisi mulut mengeluarkan darah.
Sebelumnya, perempuan asal Bondowoso Jawa Timur itu diduga dibunuh usai kencan dengan seorang bule.
Saksi pengelola lokalisasi Bu Nur (40) menerangkan, saat kejadian sekitar pukul 09.30 WITA, dia sedang mandi dan mendengar korban bertengkar dengan tamunya di kamar diduga masalah pembayaran kencan.
Tak lama saksi mendengar korban berteriak minta tolong.
Saksi keluar dan melihat korban terbaring lemas dalam posisi miring di kasur setelah sang tamunya itu pergi. Tak lama, korban minta minum dan diberikan oleh saksi.
Beberapa saat minum, korban Haryani muntah darah dan kemudian meninggal.
Berita Terkait
-
Hampir 27 Ribu Puntung Rokok Dikumpulkan di Pantai Sanur Dalam Sejam, Jadi Alarm Lingkungan
-
Dikelola InJourney Hospitality, The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel Masuk 100 Hotel Terbaik Dunia
-
Dinner Berdarah di Sanur: Perkelahian Brutal Antar Turis Cina Berujung Saling Lapor Polisi
-
Kecelakaan Kapal Dolphin Cruise 2 di Bali
-
Megawati Tiba di Bimtek PDIP di Bali, Disambut Jajaran Pejabat DPP PIDP
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali