Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Senin, 02 Agustus 2021 | 19:54 WIB
Salah seorang pengrajin di Jembrana, Bali, I Ketut Rikan. [Berita Bali/Istimewa]

SuaraBali.id - Berbagai pelaku usaha dari berbagai sektor usaha mengaku terpukul berat sebagai dampak pandemi Covid-19 dan dibelakukannya PPKM Level 4, sebagai penekan penyebaran virus.

Salah satunya adalah pelaku Usaha kecil Menengah atau UKM seperti yang dialami pengrajin alat alat yadnya atau upacara keagamaan di bali, seperti Genta atau Bajra, keris, baling-baling seni, gambelan, dan lain lain.

I Ketut Rikan (76) asal Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, mengeluhkan sepinya pembeli.

Bahkan ia mengaku, sama sekali tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi saat ini, lantaran usaha yang ia tekuninya telah bertahun tahun kini pembelinya sepi total.

Baca Juga: Presiden Jokowi: PPKM Level 4 Diperpanjang Sepekan, sampai 9 Agustus

"Sejak usaha yang saya lakoni sejak puluhan tahun ini, sebelum pandemi hasilnya lumayan," keluh I Ketut Rikan, dilansir dari Berita Bali, Senin (2/8/2021).

Sekarang pendapatannya menurun, biasanya hasil jualan Rp 500 hingga Rp 1 juta, namun sekarang hanya Rp 50 kadang sampai Rp 100 ribu.

"Bahkan hampir tidak ada sama sekali, hingga buat kebutuhan dapur saja sering kurang," ujarnya.

Dirinya berharap kepada pemerintah untuk bisa memberikan bantuan atau mencarikan solusi agar kesulitan ekonomi yang sebagian besar masyarakat alami bisa ditangani.

Baca Juga: Nasib PPKM Level 4 di Tangan Jokowi, Akan Diumumkan Malam Ini

Load More