SuaraBali.id - Pemerintah mengaku tak bisa selesaikan COVID-19 sendiri. Pemerintah butuh bantuan rakyat, salah satunya membuat posko COVID-19 untuk mengingatkan protokol kesehatan.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk bersatu melawan pandemi. Hal itu dikatakan Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito.
"Tolong bantu untuk bikin posko. Jangan pernah melihat pemerintah pusat bisa menyelesaikan, yang bisa menyelesaikan adalah kita semuanya. Kalau kita gotong royong, bersatu kita lihat musuhnya adalah virus, maka jangan tunggu sampai orangnya sakit," kata Wiku dalam Dialog dan Sosialisasi GBBI Bersama Satgas Covid-19, Minggu (25/7/2021).
Dia menjelaskan posko ini bisa membantu warga jika terpapar Covid-19 berkoordinasi dengan Puskesmas terdekat, lalu posko juga bertugas mengawasi prokes di lingkungan dan menyebarkan edukasi lawan Covid-19.
Baca Juga: Minta Warga Dirikan Posko Covid-19, Satgas: Jangan Anggap Pemerintah Bisa Selesaikan
"Yang paling penting itu ya preventif 3M itu, kalau kita jalankan itu adalah kekuatan kita, kalau kita sakit masuk rumah sakit, mental drop, kiri kanan sakit, itu tidak akan bisa, kita harus semangat," ujarnya.
Berdasarkan catatan Satgas, kepatuhan memakai masker di tingkat desa/kelurahan sudah cukup baik, dibuktikan dengan persentase desa/kelurahan yang tidak patuh dibawah 30 persen pada 7 Provinsi di Jawa-Bali.
Jika dilihat pada cakupan laporan kinerja posko, sebagian besar provinsi kurang dari 50 persen poskonya melaporkan kinerja.
Provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
Pelaporan kinerja posko dapat ditingkatkan dengan memastikan pembentukan posko di tiap desa/kelurahan, dan fungsi-fungsinya dilaksanakan dengan baik oleh seluruh unsur yang terlibat.
Baca Juga: Tingkatkan Imunitas, Lakukan 4 Hal yang Bikin Momen Gajian Kamu Makin Happy!
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
Dampak Lanjutan Pandemi Covid-19 di Australia: Total Ada 8.400 Meninggal Dunia
-
Peroleh Julukan Bapak Pengendali Inflasi, Mendagri Tito Karnavian Menyebutkan Ilmu Pandemi COVID-19
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Kisah Pilu Petrus Saksikan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Menghantam Rumahnya
-
Setelah Tahu Akan Dipindahkan ke Australia, Ini Respons Scott Rush Bali Nine
-
DPRD Pilih Alphard Baru Ketimbang Mobil Listrik Karena Fasilitas di Bali Belum Memadai
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru