SuaraBali.id - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebut berdasarkan data pada Senin (5/7) sebanyak 877 anak usia 12-17 tahun di daerah itu sudah disuntik vaksin Covid-19 tahap pertama.
"Padahal kegiatan vaksinasi anak usia 12-17 dimulai 1 Juli 2021. Jika melihat cakupan itu, bisa kita katakan anak-anak cukup antusias ikut kegiatan vaksinasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Usman Hadi di Mataram, Rabu (7/7/2021).
Dia mengatakan dalam vaksinasi anak ini pemerintah pusat tidak memberikan target jumlah sasaran seperti target lanjut usia atau lansia sebanyak 13.366 orang dan guru 830 orang.
Akan tetapi, secara umum Kementerian Kesehatan menargetkan cakupan vaksinasi Covid-19 di Kota Mataram sebesar 70 persen dari jumlah penduduk.
Baca Juga: Begini Perkembangan Pembangunan Sirkuit Mandalika, Sudah Capai 78 Persen
Kota Mataram saat ini memiliki penduduk sekitar 450.000 jiwa, sehingga target vaksinasi yang harus dicapai sekitar 300.000 jiwa, dengan cakupan saat ini sudah mencapai sekitar 31 persen.
"Karenanya, pelaksanaan vaksinasi anak tetap kita laksanakan dengan menyasar usia 12-17 tahun, melalui kegiatan vaksinasi massal pada 27 fasilitas kesehatan (faskes) se-Kota Mataram," ujarnya.
Di samping itu, Dinkes melakukan percepatan dengan membuka layanan vaksinasi pada semua faskes di kota ini, untuk memberikan vaksinasi Covid-19 massal dengan sasaran usia 12 tahun ke atas.
"Kegiatan vaksinasi massal dimaksudkan untuk mendekatkan dan mempercepat pelayanan cakupan vaksinasi Covid-19 sehingga target kekebalan kelompok bisa tercapai," tuturnya.
Untuk percepatan vaksinasi anak, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kota Mataram agar anak-anak bisa dilayani di sekolah atau madrasah masing-masing.
Baca Juga: Dampak Negatif Pembelajaran Secara Daring di Era Pandemi
"Dengan demikian pelayanan bisa lebih cepat dan sasaran fokus. Untuk pemberian dosis vaksin anak sama dengan dewasa yakni 0,5 cc, atau satu vial bisa untuk 10 anak," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
Abu Gunung Lewotobi Ganggu Penerbangan, Bandara Lombok Batalkan Puluhan Jadwal Terbang
-
Kejati NTB Tunda Kasus Korupsi Oknum DPRD, Ada Apa?
-
Indonesia Darurat Kekerasan Seksual, Pria 20 Tahun Sodomi 10 Anak Di NTB
-
WNA Spanyol Dilaporkan Ke Polda NTB, Diduga Terlibat Penipuan Investasi Hotel
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan