SuaraBali.id - Ade Armando balik serang BEM UI dengan menyebut logika BEM UI cacat hingga menuding mereka bodoh memberikan gelar King of Lip Service kepada Jokowi. Menurut Ade Armando gelar Jokowi King of Lip Service tak punya kajian ilmiah.
Ade Armandi yang dikenal juga sebagai pegiat media sosial, khususnya host di kanal Youtube CokroTV, pun mengkritik langkah BEM UI. Menurutnya, semua yang dikritik BEM UI tidak masuk akal dan terkesan “ngaco”.
"Kalau begini, kesannya ya terlihat bodoh," kata Ade Armando.
Ketika ditanya status Ade Armando terhadap BEM UI di akun Twitter-nya, menyoal mahasiswa di BEM UI yang masuk UI dengan nyogok, Ade Armando tidak menampiknya.
Baca Juga: Disebut The King of Lip Service, Jokowi: Kritik Boleh Saja, Tapi Ingat Sopan Santun
Ia memang membenarkan membuat status itu. Ade Armando mengungkit ketika menyangkut lembaga yang mewakili UI, sebaiknya pengurus BEM harus mengkaji semua kasus yang dikritik, yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.
“Kita berharap, kan UI apalagi BEM punya tim kajian, kok muncul kajian seperti ini. Jadi sogok-menyogok itu sindiran saya saja kepada mereka (BEM),” tegas Ade Armando.
Ade menambahkan, ada banyak hal dalam kritikan BEM UI yang salah kaprah. Pertama, menurutnya, saat Jokowi yang disebut BEM ingkar janji menyangkut UU Ciptaker atau Omnibus Law. Hal itu, sebut Ade Armando, tidak bisa dilihat hanya dari tawaran uji materiel ke MK, tetapi, juga harus dilihat dari prinsip pemerintah mengenai UU ini.
“Memang sikap pemerintah seperti itu, karena mereka yang melahirkan. Secara logika masa ingkar janji? Logika mereka cacat dan mendasar,” imbuhnya.
Kritik BEM UI lainnya yang disorot Ade Armando adalah terkait revisi UU ITE.
Baca Juga: Jokowi Tanggapi King of Lip Service: Dulu Saya Dibilang Klemar-klemer, Bebek Lumpuh
Ade Armando menuding, kritik BEM kepada revisi UU ITE tidak tepat. Pasalnya, revisi yang akan dilakukan menyoal UU ITE, dikatakan Ade Armando, merupakan upaya pemerintah untuk melindungi warga dalam penyalahgunaan UU ITE.
“Sehingga, tidak bisa lagi mereka yang mengkritik, tanpa memfitnah atau mencemarkan nama baik, lantas dipenjara,” bebernya.
Bahkan, sambung Ade Armando, kritik terkait pelemahan KPK juga disebut salah alamat.
Pasalnya, pemilihan Firli sebagai ketua KPK bukanlah otoritas Presiden Jokowi. Termasuk tes wawasan kebangsaan (TWK) KPK beberapa waktu lalu, yang dinilai Ade bukan upaya dari Jokowi, melainkan KPK itu sendiri.
“Kok kalian (BEM UI) bisa sebodoh ini ya?” ujar Ade Armando.
Kendati demikian, kritik yang dilontarkan BEM UI, lanjut Ade, harus dipandang sebagai bagian dari kebebasan berekspresi atau kebebasan akademik. Secara pribadi, Ade Armando juga mengatakan dirinya mendukung kritik tersebut.
"Seberapa pun tidak menyenangkan atau terasa kasar, tapi ini bagian dari demokrasi. Harus dilindungi hak mahasiswa untuk mengutarakan itu. Jangan diadili,” imbau Ade Armando.
Berita Terkait
-
Singgung Jokowi, Rocky Gerung Ungkap Penyebab Indonesia Tak Berdaya Hadapi Perang Tarif AS
-
Jalan Tol Dibangun Tapi Pemudik Turun? Rocky Gerung Kritik Pedas Infrastruktur Jokowi
-
Isu Ijazah Jokowi Palsu Yang Berulang, Dokter Tifa Sebut Permainan Catur Tingkat Tinggi
-
Wisata Jokowi, Rasa Cinta di Antara Suara Kritis Kita
-
Belum Lebaran ke Megawati, Jokowi Disebut Masih Komunikasi dengan PDIP Lewat Puan
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
-
IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
Terkini
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem
-
Pemain Bali United Kena Hukuman Gara-gara Berat Badannya Naik Seusai Lebaran
-
Industri Air Minum Lokal di Bali Protes Soal Larangan Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter
-
Malas Masak? Jalan Airlangga Jadi Surga Lebaran Ketupat: Menu Lengkap, Harga Murah
-
Ribuan Warga Padati Lebaran Topat di Makam Bintaro & Loang Baloq Mataram