Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 26 Juni 2021 | 09:38 WIB
Tradisi kubur angin dan kubur tanah. Tradisi pemakaman Desa Trunyan Bali menyimpan keunikan tradisi Bali Kuno. (Indonesia.go.id)

2. Ngaben atau Pelebon

Ngaben Tikus yang digelar Krama Subak Desa Adat Bedha, Bongan, Tabanan [BeritaBali.com].

Ngaben merupakan upacara kematian untuk jenazah yang merupakan bagian dari ritual keagamaan Hindu Bali dimana jenazah akan dibakar.

Berdasarkan kepercayaan Hindu Bali upacara ngaben bertujuan untuk melepas roh atau sang Atma dari belenggu duniawi.

Upacara ngaben ini kerap dijumpai di Bali karena mayoritas agama Hindu yang berkembang di pulau tersebut.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Resepsi Pernikahan di Bali, Dijamin Tak Terlupakan Seumur Hidup

3. Penjor

Anda akan menemui banyak penjor yang dipasang ketika hari raya besar umat Hindu, seperti Galungan. Penjor merupakan simbol gunung yang dianggap suci oleh masyarakat Hindu Bali.

Penjor biasanya akan dipasang pada hari raya Galungan setelah pukul 12.00 WIB sebagai simbol kemenangan setelah melawan pikiran kotor, maupun sisi negatif.

Adapun fungsi dan makna Penjor Galungan dalam kegiatan upacara dan hari raya agama Hindu di Bali, berkaitan erat dengan Galungan melambangkan pertiwi bhuwana Agung dan simbol gunung yang melambangkan kesejahteraan serta keselamatan.

Sehingga penjor berfungsi sebagai sarana perlengkapan upakara yang bernilai sakral.

Baca Juga: 7 Artis Asal Bali Tapi Tak Pakai Nama Khas Bali

Penjor biasanya akan dipasang di pekarangan rumah, kantor, ataupun tempat usaha tepatnya di sebelah kanan pintu masuk, dan lengkungnya mengarah ke jalan.

Load More