SuaraBali.id - Meski cenderung fluktuatif, kenaikan kasus positif Covid-19 di Bali lima hari terakhir cukup mengejutkan. Sebelumnya tambahan kasus harian di Pulau Dewata, berada di bawah 50, namun kini 100 lebih.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Made Rentin yang diwawancarai Senin (21/6/2021) di Sanur, Denpasar Timur menerangkan pergerakan kasus itu telah diamati. Dia mengatakan lonjakan kasus itu disumbang kegiatan-kegiatan massal. Baik kegiatan industri, wisata dan kegiatan adat.
"Kita ketahui ada kebijakan nasional, Work From Bali (WFB), yang mengarahkan seluruh kementerian, lembaga dan BUMN, melakukan aktivitas di Bali. Maka konsekuensi logisnya adalah sangat amat mungkin kasus positif ditemukan di Bali," ujarnya.
Mengantisipasi lonjakan kasus dari kedatangan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) itu, Rentin mengatakan unsur pintu masuk Bali yang meliputi bandara dan pelabuhan, mesti melakukan skrining yang ketat. Misalnya di pelabuhan, penumpang yang tak mampu menunjukkan hasil negatif rapid antigen akan dites di tempat, atau dikembalikan ke daerah asal.
Baca Juga: Work From Bali yang Dilakukan ASN Akankah Dongkrak Ekonomi Daerah Setempat?
"Memang satu, dua, sempat ditemukan kondisi ekstrem dalam arti saat turun dari pesawat mungkin ditemukan suhu yang tinggi. Sehingga dilakukan treatment dan masa observasi," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali ini.
Sementara, merebaknya transmisi lokal menurutnya disebabkan dari kegaitan sosial, budaya, adat dan agama. Di Bali, belakangan ini merupakan dewasa ayu atau hari baik melakukan upacara agama seperti menikah, ngaben dan kegiatan kedukaan lainnya.
"Kita flashback, Surat Keputusan Bersama (SKB) menegaskan kegiatan itu silakan dilaksanakan, tetapi perlu diperkuat penerapan prokes. Di antaranya mengurangi kehadiran orang, dan terpenting prokes harga mati," kata Made Rentin.
Ia menambahkan, upaya pencegahan terhadap hal itu telah dilakukan oleh Satgas Gotong Royong di tingkat desa. Dia menilai kinerja Satgas Gotong Royong telah cukup baik. Sekurang-kurangnya telah berkoordinasi bersama panitia kegiatan sehari sebelum kegiatan berlangsung untuk mengingatkan penerapan prokes.
"Kami mengimbau dua hal, yakni tetap disiplin prokes, kurangi mobilitas dan tingkatkan imun. Juga taat kepada aturan pemerintah," tegas Made Rentin.
Baca Juga: Update Covid-19 di Bali: Tambah 121 Kasus, Didominasi Transmisi Lokal
Diharapkannya masyarakat ikut mendukung upaya pemerintah dalam mengendalikan pandemi, utamanya menjelang dibukanya pariwisata internasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Almere City Surati Pemain untuk Perpanjang Kontrak, Thom Haye Tak Masuk!
-
Klasemen Terbaru: Timnas Indonesia U-17 Selangkah Lagi Lolos Piala Dunia U-17
-
Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
Terkini
-
5 Restoran di Bali yang Cocok Untuk Acara Makan Bersama Keluarga
-
Thai Lion Air Kini Terbang dari Bali ke Bangkok, Jadwalnya 4 Kali Seminggu
-
Arus Balik dari Jawa ke Bali Mulai Meningkat, Akhir Pekan Diprediksi Jadi Puncaknya
-
7 Kolam Renang di Bali Murah Untuk Liburan Anak-anak
-
Dulu Turis Langsung ke Gili Trawangan, Kini Senggigi Dibidik: NTB Ubah Strategi Pariwisata