Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 13 Juni 2021 | 07:57 WIB
Ilustrasi warga membawa golok.

SuaraBali.id - Seorang suami di Desa Suka Damai, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) berinisial MU kalap hingga tega menganiaya istrinya sendiri dengan sebilah sabit, Jumat (11/6/2021) sekitar pukul 17.00 WITA.

Akibat ulah pria berumur 26 tahun itu, sang istri, Jasmiati (23) mengalami luka robek di bagian kepala. Usai kejadian, korban dilarikan ke Puskesmas Soriutu untuk mendapatkan perawatan medis.

Dilansir dari Beritabali.com, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) itu terjadi lantaran sang suami tak terima bahasa kasar yang dilontarkan istrinya.

Kasi Humas Polres Dompu, Ipda Handik Wijaksono mengatakan, insiden itu bermula saat suami yang akrab disapa Ebi pulang kerja dari Dompu. Namun sesampainya di rumah terduga pelaku tidak melihat sang istri.

Baca Juga: Kepala Dusun di Pariaman Bacok Warga hingga Tewas Gara-gara Dihina di Depan Istri

Karena banyak masalah dari awalnya ditambah kecapean baru pulang kerja. Kemudian terduga pelaku mencari istrinya di sekitaran lingkungan tempat tinggalnya.

“Saat dicari terduga pelaku tak menemukan korban. Kemudian terduga pelaku kembali ke rumahnya,” ucap Handik.

Selang beberapa menit, korban pulang ke rumah. Saat melihat korban pulang, pelaku langsung menyuruh korban pergi lagi. Hal itu dilakukannya untuk menghindari dari kemarahannya.

Namun korban menolak dan menendang kandang ayam sembari mengeluarkan ucapan kata kasar.

“Tidak terima dengan bahasa dan cara istrinya tersebut terduga pelaku langsung membacok korban dengan sabit. Sehingga korban mengalami luka robek bagian kepalanya dan dibawa ke Puskesmas Soriutu,” terangnya.

Baca Juga: Pria 37 Tahun Diduga Bacok Puluhan Kucing Dengan Sengaja, Warga Dibuat Ngeri

Terkait kejadian itu, anggota Polsek Manggelewa langsung menuju ke lokasi dan mengamankan pelaku. Hal itu untuk menghindari adanya kejadian yang tidak diinginkan.

“Saat ini terduga pelaku sudah kita amankan di Mapolsek Manggelewa,” pungkasnya.

Load More