SuaraBali.id - Buku "A Magic Gecko" yang ditulis Horst Henry Geerken antara lain mendokumentasikan kedekatan Presiden Pertama RI, Ir. Sukarno dengan para seniman Bali.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, Presiden Sukarno adalah seorang penggemar dan kolektor barang-barang seni. Selain itu beliau sendiri seorang pelukis dan pelindung para seniman Bali.
Pada akhir 1950-an, presiden yang dilahirkan dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai pada 6 Juni 1901 itu mengundang sekelompok seniman Bali terkemuka ke istananya di Tampaksiring, Gianyar, Bali.
Seniman yang diundang di antaranya I Gusti Nyoman Lempad, I Gusti Ketut Kobot, Anak Agung Gede Sobrat, dan Ida Bagus Made.
Semua duduk dengan khidmat di lapangan. Hanya Ida Bagus Made yang tetap mendongakkan kepala, bertelanjang dada, dengan sebilah keris terselip di balik sarungnya.
Dengan yakin, Ida Bagus Made minta secangkir kopi kepada Presiden. Semuanya dipenuhi, bahkan diizinkan Presiden Sukarno duduk di sampingnya.
Para seniman Bali tadi memperlihatkan karya terbaru mereka. Demikian juga Presiden menunjukkan lukisannya sendiri untuk meminta pendapat para seniman. Lukisan Sukarno adalah seorang gadis China telanjang di tempat terbuka.
Semua orang memuji keahliannya sebagai pelukis, kecuali Ida Bagus Made yang tidak puas dengan lukisan Sukarno. Ia menjelaskanbahwa menurut agama Hindu, seseorang hanya boleh tampil telanjang di tempat tertutup.
Sang Presiden Sukarno menerima kritik itu dan mengundangnya kembali ke istana keesokan harinya. Inilah awal dari persahabatan yang awet. Ida Bagus Made menjadi pelukis favorit Presiden Sukarno dan memberinya banyak lukisan untuk koleksinya.
Baca Juga: Tesla Model S Plaid Plus Secara Resmi Batal Melantai
Ida Bagus Made adalah pelukis yang istimewa dan buta huruf. Dia tidak mau terlalu berurusan dengan uang dan hanya menjual lukisannya di lingkungan kecil yang terpilih.
Dia tidak berurusan dengan pemilik galeri dan direktur museum. Itu sebabnya galeri milik pemerintah memiliki koleksi terbanyak karya Ida Bagus Made. Pada 1999 Ida Bagus Made meninggal dunia di rumahnya di Ubud, dalam usia 85 tahun.
Berita Terkait
-
45 Ucapan Selamat Natal untuk Teman dan Sahabat, Hangat dan Menyentuh Hati
-
Jalin Persahabatan Sejak Lama, Ferry Maryadi Mengenang Sosok Gary Iskak
-
Terjebak dalam Kritik Diri, Saat Pikiran Jadi Lawan Terberat
-
Haddad Alwi dan SANS Bikin Siswa SMA Terharu, Kampanye Anti-Narkoba yang Menyentuh Kalbu
-
Sering Jalan Tapi Gak Pernah Jadian? Sains Bongkar Kenapa Cowok Sering Gagal di Zona Pertemanan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu