Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 04 Juni 2021 | 09:50 WIB
Ustadz Munzir Situmorang

SuaraBali.id - Viral seorang ustadz bernama Ustadz Munzir Situmorang atau Ustadz Munzir tuding Sholawat Nabi Muhammad dinyanyikan tiru budaya Kristen. Menurut Ustadz Munzir musik haram dalam Islam.

Hal itu disampaikan dalam video ceramah Ustadz Munzir yang diunggah kanal Youtube One Ummah United dengan judul ‘Ust Munzir Situmorang – Hukum Musik Dalam Islam’.

Awalnya, Ustadz Munzir menyebutkan bahwa dirinya mendapatkan pertanyaan dari salah seorang jemaah yang menanyakan perihal pandangan ajaran Islam terhadap musik.

Ustadz Munzir pun kemudian menceritakan sejarah di mana saat itu, gereja pernah mengharamkan musik hingga abad ke-4.

Baca Juga: Ustaz Munsir Situmorang Sebut Musik Haram, Bahkan Gereja Haramkan Musik

“Dari mana musik itu? Dari gereja. Gereja saja pun boleh musik setelah abad ke-4. Sampai abad keempat, musik itu haram bagi Kristen,” jawabnya.

“Tapi ketika pastornya jalan ke Jerman, dilihat isi injil itu diterjemahkan jadi liturgi, jadi chord. Apa kata pastor? Kalau kita pisahkan mereka jadi musik, mereka akan keluar dari Kristen. Sudah, kita jadikan musik bagian dari ibadah Kristen. Makanya sekarang mereka nyanyi,” lanjutnya.

Ustadz Munzir pun mengatakan bahwa hal ini kemudian diikuti oleh orang Islam.

Ustadz Munzir mengatakan bahwa umat muslim akhir-akhir ini kerap kali menyanyikan ayat-ayat suci Al Quran serta salawat nabi dengan diiringi oleh alat musik.

“Umat Islam mengikuti itu sekarang, Al-Qur’an dinyanyikan, Shalawat dinyanyikan pakai musik. Itu mengikut Nasrani,” ujarnya.

Baca Juga: Pendakwah Sebut Musik Haram, Ferdinand: Pelawak Hijrah Jadi Penceramah

Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean mengomentari penyataan Ustadz Munzir itu.

Eks politisi Partai Demokrat ini menyindir Munzir dengan memberikan komentar pedas.

Melalui cuitan yang ia bagikan, Ferdinand mengatakan bahwa era sekarang, banyak bermunculan pelawak beralih profesi menjadi penceramah.

Bahkan sebaliknya, Ferdinand menyebut bahwa tak sedikit pula penceramah hijrah menjadi pelawak.

“Mungkin inilah zaman era dimana pelawak hijrah jadi politisi atau jadi penceramah dan penceramah hijrah jadi pelawak. Lucu bapak ini!” cuit Ferdinand Hutahaean.

Load More