Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 02 Juni 2021 | 09:43 WIB
ILUSTRASI perawat pasien COVID-19. (Antara Jatim/Diskominfo Kota Madiun/ Lr)

SuaraBali.id - Dokter Ponorogo diancam dibunuh karena vonis pasien COVID-19. Selain itu dokter itu diancam disuntik mati.

Ancaman itu datang dari dua akun Facebook. Ancaman dokter disuntik mati itu viral.

Dua akun facebook ini atas nama ‘Hery Dlondonge Wong Keling’ dan ‘Agus Roslan’.

“Golek i ae dokter e terus di tekek opo di sontek mati…. Ben kapok… Covid e wis ilang tpi dokter sing sik ngetokne virus iki langsung ae di golek i sopo sing nangani pasien terus di idak cengel e ben ra kesuwen (cari aja dokternya terus dicekik atau disuntik mati. biar kapok. covid-19 sudah hilang tapi dokter yang keluarkan virus ini mesti dicari dan dibuat tak berkutik daripada kelamaan),” bunyi ancaman terhadap dokter Ponorogo dari akun facebook Hery Dlondonge Wong Keling.

Baca Juga: Bertambah, Pasien Covid-19 di Sumut Capai 32.088 Orang

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Ponorogo Aris Cahyono menyoroti permasalahan ini.

Aris mengaku prihatin dengan adanya hujatan dan ancaman yang ditujukan ke Tenaga Kesehatan (nakes) di Ponorogo melalui akun facebook.

“Padahal nakes bekerja sebagai garda terdepan, (ancaman) ini menambah beban moral kita,” tutur Aris kepada wartawan seperti dilansir Solopos.com, Selasa kemarin.

Menurut Aris, adanya ancaman lewat akun facebook itu diharapkan tidak mempengaruhi kinerja para nakes di Ponorogo. Dia pun meminta para dokter menyikapi dengan kepala dingin.

“Pemahaman masyarakat terhadap Covid-19 berbeda sehingga menentukan sikap di media sosial,” imbuh Aris.

Baca Juga: 23 Pekerja Migran Asal Ponorogo Positif Covid-19, Dinkes: Bukan Virus Varian Baru

Aris menambahkan ada orang yang tahu betul soal Covid-19 ini dengan mencari sendiri informasi.

Tapi ada juga masyarakat yang setengah tahu tapi gampang terprovokasi dan ikut-ikutan.

Jadi pemahaman masyarakat akan menentukan sikapnya terutama di media sosial seperti Facebook di Ponorogo.

Aris pun berharap informasi yang beredar di masyarakat tidak menimbulkan kesalahpahaman.

“Semoga masyarakat lebih paham kerja kita dan tidak selalu menyudutkan nakes,” tandas Aris menanggapi ancaman kepada nakes di Ponorogo lewat akun Facebook.

Load More