
Kekosongan yang terjadi di Bali, memberi kesempatan bagi Belanda untuk memengaruhi raja-raja Bali. Kekecewaan I Gusti Ngurah Rai atas hasil dari perjanjian Linggarjati, antara pemerintah Belanda dan Indonesia yang berisi bahwa pemerintah Belanda mengakui kekuasaan Indonesia yang meliputi pulau Jawa, Madura, dan Sumatera.
Sedangkan Bali diakui menjadi bagian negara Indonesia timur milik Belanda.
Belanda telah menyiapkan kurang lebih 2000 pasukan dengan persenjataan lengkap dan sejumlah pesawat terbang untuk bertempur melawan I Gusti Ngurah Rai dan pasukkannya - Ciung Wanara.
Pada tanggal 18 November 1946, I Gusti Ngurah Rai bersama pasukkanya menyerang Tabanan dan berhasil menguasai gudang senjata tersebut.
Baca Juga: Ledakan Dahsyat di Bali, Dua WNA Prancis Terbakar
Hal ini memicu kemarahan Belanda kemudian pada 20 November 1946 Belanda mengerahkan seluruh kekuatannya yang ada di Bali dan Lombok untuk menyerang I Gusti Ngurah Rai sekaligus Ciung Wanara.
Dalam pertempuran kedua belah pihak yang tak imbang ini pertahanan I Gusti Ngurah Rai bersama Ciung Wanara hancur hingga sampai pada pertahan terakhir di desa Margarana, Ngurah Rai dan pasukkannya berhasil dipukul mundur karena terjatuh ke dalam jurang.
Sebelum I Gusti Ngurah Rai gugur, ia sempat meneriakkan kata Puputan. Peristiwa tersebutlah yang kerap disebut sebagai perang Puputan Margana, yang dalam bahasa Bali Puputan berarti habis-habisan dan Margana merupakan tempat berlangsungnya perang.
Atas aksi heroik yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Rai, pada tahun 1975 Presiden Soeharto atas nama pemerintah Republik Indonesia mempersembahkan gelar Bintang Mahaputra dan kenaikkan pangkat menjadi Brigjen TNI (anumerta) berdasarkan SK Presiden RI No 63/TK/1975, serta namanya diabadikan sebagai nama bandara Internasional di pulau kelahirannya, Bali dan sebagai nama kapal perang atau KRI, dibangun monumen peringatan di Badung, serta sosok I Gusti Ngurah Rai diabadikan dalam uang pecahan 50 ribu rupiah.
Kontributor : Kiki Oktaliani
Baca Juga: Bule Prancis Jadi Korban Tabung Gas di Cluster Palm B30 Kuta Dibawa ke RSUP Sanglah
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Bali United Dibantai Persija, Stefano Cugurra Mencak-mencak Soal VAR
-
Hasil BRI Liga 1: Kalahkan Bali United, Persija Dekat Posisi 5 Besar
-
Tengku Dewi Putri Temukan Kedamaian Hidup di Bali
-
Megawati Tegaskan Tanah Bali Tak Boleh Dikonversi: Milik Negara untuk Rakyat
-
BRI Liga 1: Stefano Cugurra Pasang Target Tinggi, Bali United Incar 5 Besar
Tag
Terpopuler
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan Mei 2025: Mesin Tak Merepotkan, Irit Bensin, Pajak Murah
- Petinggi Venezia Ucapkan Terima Kasih ke Inter Milan, Resmi Lepas Jay Idzes?
- Selamat Tinggal Persib, Nick Kuipers Hengkang ke Eropa Musim Depan?
- Rekomendasi 7 HP 5G Murah dengan Spek Ciamik, Harga Mulai Rp1 Jutaan
Pilihan
-
Bus Persik Diserang Oknum Suporter, Arema FC: Itu di Luar Kendali Kami
-
Dari Kanjuruhan Kita Tidak Belajar: Doa Pemain Persik Dibalas Aksi Barbar
-
Tak Kapok Tragedi Kanjuruhan, Oknum Aremania Berulah Lempari Bus Persik Kediri
-
Data dan Fakta El Clasico Jilid 4 Musim Ini: Barcelona Kalahkan Real Madrid?
-
Butuh Dana Cepat? Kenali Pinjol Aman dan Hindari Risiko Bunga Tinggi
Terkini
-
Klaim Terus Sampai Kaya, Link DANA Kaget Hari Ini yang Bisa Segera Diakses Berisi Cuan
-
Pihak Kim Soo-hyun Sebut Rekaman Kim Sae Ron Buatan AI, Palsu Hingga Penipu
-
Sosok Dan Profil Cinta Brian, Aktor Asal Bali yang Diduga Pacar Baru Gisella Anastasia
-
Libur Panjang Jangan Lupa DANA Kaget Agar Tidak Boncos Buat Jajan
-
Keluh Gubernur Bali : Sering Dibully di Media Sosial Padahal Merasa Kebijakannya Baik