Pebriansyah Ariefana
Rabu, 26 Mei 2021 | 07:35 WIB
Video Reaksi Pilu Pegawai Giant Jadi Viral. (TikTok/@shinta84.66)

Tutupnya toko swalayan kelompok Hero Supermarket Group ini menambah panjang daftar ritel yang gulung tikar karena sebelumnya sudah ada pemain besar yang sudah berhenti operasi karena merugi. Mereka adalah Centro, 7-Eleven, juga lainnya.

Giant mempunyai beberapa produk. Giant Ekstra merupakan bagian dari segmen bisnis Makanan dengan format hypermarket yang menawarkan berbagai macam produk dalam satu atap untuk pelanggan.

Selain fungsi utamanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan, produk segar, serta produk perawatan tubuh, Giant Ekstra juga menawarkan berbagai macam peralatan rumah tangga, pakaian, serta barang-barang perabotan rumah.

Dengan motto “Murah Setiap Hari”, Giant Ekstra telah menjadi pilihan konsumen untuk membeli berbagai macam produk dengan harga terjangkau.

Giant Ekspres merupakan toko dengan format Supermarket milik HERO Group dengan target untuk menjangkau masyarakat yang mengutamakan efisiensi serta kenyamanan berbelanja.

Dengan menyediakan berbagai macam produk, toko Giant Ekspress terletak di lokasi strategis dekat kawasan pemukiman warga agar dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan belanja harian dan mingguan.

Giant Ekspres terus menawarkan produk segar, kebutuhan sehari-hari, dan barang-barang rumah tangga lainnya dengan harga yang terjangkau.

Gerai swalayan Giant tutup per akhir Juli 2021. HERO ingin fokus mengembangkan IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.

"Sebagai bagian dari fokus baru ini, Perseroan akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA. Gerai Giant lainnya di Indonesia akan ditutup pada akhir Juli 2021," ujar Direktur Hero, Hadrianus Wahyu Trikusumo dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa 25 Mei 2021.

Baca Juga: Sejarah Giant, Swalayan Raksasa Akhirnya Tumbang Juli 2021

Ketiga bisinis tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Giant.

HERO juga mempertimbangkan untuk mengubah seluruh gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.

Dia juga menambahkan, mereka sedang berusaha merespons dinamika pasar, di mana konsumen Indonesia mulai meninggalkan format supermarket yang diusung oleh Giant.

Format ini memang sempat menjadi primadona, sebelum akhirnya ditinggalkan konsumen.

Perubahan perilaku konsumen ini juga terjadi di belahan dunia lain. Dia berharap, rencana ini memberi dampak positif bagi kegiatan operasional, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

Load More