SuaraBali.id - Tenaga ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin takut Amien Rais meninggal dunia sebelum 2024. Hal itu sebagai balasan saat Ketua mejelis syuro Partai Ummat Amien Rais khawatir Presiden Jokowi lengser sebelum 2024.
Amien Rais mengungkapkan pernyataan tersebut dalam pidatonya pada sebuah acara bertajuk “Merawat Reformasi” yang diselenggarakan Partai Ummat secara daring alias virtual, pada Kamis malam, 20 Mei 2021.
Dalam kesempatan itu, Amien Rais membeberkan bahwa kondisi negara saat ini telah dikuasai penuh oleh oligarki. Bahkan KKN yang dahulu sama-sama ditentang, justru tumbuh subur saat ini.
Dia menilai bahwa saat ini kedaulatan politik dan ekonomi di Indonesia sesungguhnya hanyalah tinggal di atas kertas.
“Jadi, sekarang saya gak berlebihan kalo mengatakan bahwa kekuasaan politik itu sudah dipegang, digenggam oleh kekuasaan bisnis, dan kemudian politik itu menurut apa kemamuan bisnis itu, para oligarki yang sontoloyo itu,” kata Amien dalam acara tersebut.
Mantan Ketua MPR RI itu juga mengingatkan kepada Presiden Jokowi agar memikirkan fenomena tersebut. Mengingat, kata dia, saat ini masih ada 3 tahun untuk Jokowi memimpin bangsa Indonesia.
“Jangan sampai kemudian Pak Jokowi, berakhir kurang eleganlah,” imbuhnya.
“Saya khawatir pa’tua ini wafat sebelum PEMILU 2024,” balas Ngabalin dikutip Hops (jaringan Suara.com) lewat Twitternya, Jumat kemarin.
Senada dengan Amien Rais, pengamat politik Rocky Gerung juga mengaku ragu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menjadi presiden hingga masa jabatannya habis pada 2024 mendatang.
Baca Juga: Amien Rais Khawatir Jokowi Lengser, Ferdinand: Bukankah Itu Keinginanmu?
Dalam sebuah diskusi virtual yang disiarkan di kanal Youtube Amien Rais Official berjudul ‘Merawat Reformasi’, Rocky mengaku pesimis Jokowi bisa bertahan hingga 2024.
Awalnya Rocky menyebut reformasi adalah gerak keluar dari otoritarianisme masuk ke dalam demokrasi.
Namun, menurutnya dilihat dari situasi saat ini Indonesia belum memasuki reformasi karena belum masuk ke demokrasi.
“Kalau kita ukur parameter itu pada politik kita sekarang, kita terpaksa mengatakan kita baru keluar dari otoritarianisme, belum masuk ke demokrasi,” ungkap Rocky.
Dalam situasi tersebut, menurut Rocky sulit membayangkan adanya perubahan yang beradab pada 2024.
Terlebih saat ini utang Indonesia makin tinggi hingga kasus korupsi semakin merajalela.
Berita Terkait
-
Partai Ummat Kritik Pramono Anung, Sebut Kebijakan Jakarta Tak Berpihak Wong Cilik
-
Sedang Gempar, Amien Rais Kritik Jokowi dan Luhut soal 'Proyek Busuk Whoosh'
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
-
Geger Proyek 'Busuk' Whoosh, Amien Rais Semprot Jokowi dan Luhut: Aneh Sekali
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun