Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 16 Mei 2021 | 12:28 WIB
Warga Palestina membawa bendera Hamas saat pemakaman Rashid Abu Ara, remaja 16 tahun yang tewas dalam bentrokan dengan militer Israel di Aqaba, dekat Nablus, Tepi Barat, Rabu (12/5/2021). [AFP/Jaafar Ashtiyeh]

SuaraBali.id - Indonesia tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara. Salah satunya saat timnas sepakbola Indonesia melewatkan kesempatan untuk lolos ke kompetisi internasional Piala Dunia pada 1958 pada saat kualifikasi zona Asia.

Setidaknya, hal itu ditunjukkan dengan beberapa sikap politis yang diambil pemerintah Indonesia.

Timnas sepakbola Indonesia menolak bertanding melawan Israel demi membela Palestina.

"Indonesia dulu buang kesempatan lolos ke piala Dunia, 1958, dg tak mau bertanding vs israel," cuit Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter @hnurwahid, seperti dikutip Ayojakarta.com pada Minggu 16 Mei 2021.

Baca Juga: Geram Lihat Pengguna Tiktok Menghina Palestina, Taqy: Kutandai Muka Kalian!

Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga secara tegas menyatakan sikapnya membela Palestina dengan tidak mengundang Israel saat Konferensi Asia-Afrika yang digelar di Bandung, pada 1955.

Indonesia selaku tuan rumah KAA mengundang tokoh Palestina.

"Indonesia jg tak mau undang israel hadir ke Konferensi AA Bandung,1955. Bung Karno malah undang tokoh Palestina; mufti & imam Masjid alAqsha:Assayyid alAmin AlHusaini. Ada Pembukaan UUD 45!!" tulisnya.

Kicauan Twitter Hidayat Nur Wahid itu disukai 2.400 kali, di-retweet 727 kali, dan menuai 74 komentar.

Sebagaimana diketahui, belakangan situasi di Gaza kembali memanas. Di Gaza, 140 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel sejak serangan terjadi pada Senin 10 Mei 2021 lalu.

Baca Juga: Serukan Ganyang Israel, Ulama Syiah Irak Siapkan Bantuan untuk Palestina

Sementara di Israel, tujuh orang meninggal sejauh ini.

Load More